Dan pada saat menjabat sebagai Bupati Trenggalek Mas Ipin memiliki program kolaborasi dan kerjasama untuk meningkatkan perekonomian lokal Trenggalek agar lebih berkembang dengan diadakannya Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan Kemitraan Pemerintah Australia-Indonesia (KOMPAK).Â
Serta berkerjasama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menginisiasikan Trenggalekkab-CSRIT (Computer Security Insident Respon Team) untuk meminimalisir adanya kejahatan siber dan meningkatkan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) serta untuk meningkatkan layanan masyarakat. Bupati Trenggalek juga berkolaborasi dengan CEO Indonesia untuk berinvestasi dalam pengelolaan lahan di Trenggalek dalam rangka pembangunan sentral perekonomian melalui sektor pariwisata.
Adapun beberapa program lain yang diterapkan Mas Ipin untuk meningkatkan pelayanan masyarakat diantaranya Program "Mening Deh" atau kepanjangan dari Makaryo Ning Desa, Desa Hebat. Program ini juga memberikan keterampilan bertani dan berternak hingga kepelosok desa melalui pelatihan.Â
Ada juga Program Pembangunan Layak Huni yang dilakukan melalui perkemahan Wirakarya dengan tujuan pembangunan hunian untuk masyarakat miskin. Mas Ipin juga mengadakan Program Anti Kemiskinan untuk pemberdayaan ekonomi produktif masyarakat miskin. Beliau juga menggelar Forum Musrenbang RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) yang dilakukan secara daring di Gedung Smart Center dengan tujuan agar dapat memperluas layanan 119 dan layanan Call Center 24 jam.
Program kepemimpinan yang diterapkan Mas Ipin untuk meningkatkan kualitas pendidikan diantaranya adalah Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) yang mana disini Pemerintah Kabupaten Trenggalek bekerja sama dengan UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung untuk meningkatkan kualitas guru melalui program PPG. Program ini bertujuan untuk mencetak lulusan guru profesional dengan kualitas terbaik.Â
Ada juga program Workshop Peningkatan Kualitas Pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Workshop ini dipandu oleh Pengawas Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Trenggalek, yang memberikan contoh-contoh dalam melayani kebutuhan belajar murid dengan memahami gaya belajar murid dan melakukan variasi strategi pembelajaran di kelas.
Â
Tradisi Kearifan Lokal Yang Masih Dipertahankan
Bupati Trenggalek menerapkan tradisi kearifan lokal bersama masyarakat dalam masa pemerintahannya untuk mempertahankan budaya lokal yang sudah lama ada. Seperti digelarnya Nyadran Dam Bagong sebagai wujud syukur dari para petani atas hasil pertanian yang didapatkan, para petani menyedekahkan kerbau yang kemudian disembelih dan dibagikan kepada warga, Gus Ipin juga terlibat dalam tradisi turun temurun ini, dengan tujuan untuk menghormati jasa Ki Ageng Menak Sopal yang membawa kemakmuran ke daerah tersebut. Tradisi Kupatan atau Lebaran Kupatan digelar dengan mengadakan festival dan arak tumpeng kutupat pada malam Lebaran Ketupat.
Warga Trenggalek juga memiliki tradisi Upaya Adat Ngetung Batih berupa budaya tak benda. Dalam bahasa jawa adat ini memiliki arti Ngitung Batih atau menghitung keluarga (batih). Dengan tradisi ini seluruh anggota keluarga dapat berkumpul yang diharapkan dapat membawa keberkahan dan kemudahan dalam mencari rezeki.
Tradisi selanjutnya adalah Kirap pusaka yang diadakan pada setiap tanggal 31 Agustus sebagai peringatan hari jadi Trenggalek. Dalam tradisi ini sejumlah pusaka di Kabupaten Trenggalek dijamas atau dibersihkan menggunakan air yang berasal dari 14 mata air, kemudian akan dikirab menuju Pendhopo Manggala Praja Nugraha oleh Bupati Trenggalek dan dikembalikan ke tempatnya.