Aksiologi seorang muslim : Krisis Identitas Muslimah
Penilaian seseorang terhadap orang lain adalah penilaian umum dalam sebuah cara pandangan, respon atau reaksi yang ditimbulkan orang lain terhadap apa yang dilihat hal tersebut mengandung teori Skiner yang disebut disebut "S-O-R" atau Stimulus Organisme Respon (Notoatmodjo 2014). Membahas mengenai cara pandang, setiap agama memiliki hal -- hal yang merujuk pada agama itu sendiri, identitas paling mudah dikenali adalah tempat sembahyang, cara sembahyang, waktu sembahyang. Jika dalam agama islam identitas yang paling mudah dikenali adalah cara berpakaiannya, dari cara berpakaian seorang muslim sudah bisa dikenali banyak orang, sekalipun orang itu sebagai non muslim.
Dalam syariat islam, tata cara berpakaian menjadi sebuah kewajiban yang harus dilaksakan bagi seorang muslim, syarat berpakaian telah tertera dalam Al -- Qur'an surat An -- Nur ayat 31 bagaimana tata cara berpakaian sebagai seorang muslim. Cara berpakaian inilah yang menjadikan sudut pandang orang lain mudah menerka atau menebak keyakinan dari orang tersebut. Namun seiring berkembangnya zaman, penilaian seseorang terhadap agama terkadang sulit untuk menyatakan pandangan itu benar, karena semakin zaman berkembang dan maraknya budaya -- budaya yang masuk mengakibatkan muslim mengalami krisi identitas.
Krisis identitas ini banyak terjadi dikalangan para anak muda, sebagaimana yang telah tercacat dalam aturan berpakaian seorang muslim tapi masih banyak orang yang mengaggap hal tersebut aneh jika dilakukan, meskipun ia adalah seorang yang seharusnya memakai identitas tersebut sebagai seorang muslimah.Â
Beberapa hal yang dianggap tidak wajar dan menjadikan muslim krirs identitas di lingkungan dalam cara berpakaian, peratama memakai baju yang tertutup hingga nampak besar, padahal menutup aurat adalah kewajiban sebagaii seorang muslimah dalam berbapakaian, hal ini bukan hanya sebagai pemenuhan syariat dalam islam namun hal ini juga bermanfaat untuk melindungi diri dari hal -- hal negative atau tidak diinginkan, yang kedua adalah memakai jilbab atau kerudung yang panjang, dimana hal ini juga dinilai aneh ketika cara pandang menurut mereka hal ini dinilai seperti cara berpakaian ibu-ibu jika cara berpakaian syar'I dikenakan oleh kalangan pemuda, yang selanjutnya menggunakan cadar dan kaos kaki, meskipun menurut beberapa pendapat hal ini dikatakan sebagai sunnah ( tidak wajib dilakukan ) namun menurut beberapa pandangan orang lain terhadap semacam ini dinilai aneh. Ujaran -- ujaran negatif pun juga sering terlontarkan salah satunya adalah "sok suci" padahal ini memang sebuah kewajiban bagi seorang muslimah.
Cara berpakaian seorang muslim sudah ditetapkan namun menjadi hal yang tidak biasa ketika hal tersebut diimplementasikan atau di wujudkan ketika sedang berada di lingkungan. Cara pandang dan penilaian semacam itu membuat identitas seorang muslim dikatakan sebaga krisis dan beberapa orang yang menjalankannya atas keistiqomahan dapat terpengaruh dengan adanya lingkunga, cara pandang, dan penilaian semacam itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H