Untuk prosedur masuk Masjidil Haram, petugas muasasah berkoordinasi dengan petugas penjaga yang mendaftarkan nama travel kami dan selanjutnya jamaah hanya menunjukan id card travel saja.
Id card travel umrah pada pandemi ini menjadi sangat penting dan harus dibawa ke mana pun jamaah pergi.Â
Selain pengganti paspor, id card juga sebagai kartu pengganti aplikasi e-tamarna ke tempat-tempat yang mewajibkan aplikasi tersebut.
Pelayanan umrah pada masa pandemi Covid 19 adalah pelayanan yang sesungguhnya, karena yang dilayani adalah para tamu Allah SWT.
Sebelum kembali ke tanah air, kami kembali melakukan swab yang disediakan oleh pemerintah KSA atas permintaan pemerintah Indonesia.Â
Alhamdulillah semua jamaah kami semua negatif sehingga dapat kembali ke tanah air tepat pada waktunya.
Sesampainya di Bandara Soeta, sesuai aturan Satgas Covid-19, semua yang datang dari bandara wajib karantina selama 5 hari, baik di Wisma Atlit atau di hotel-hotel yang dirujuk pemerintah saat itu.Â
Setelah karantina 5 hari dan hasil swab negatif, para jamaah umrah baru diperkenankan kembali ke rumah masing-masing.
SEMOGA MEMPEROLEH UMRAH YANG MAQBULLAH. AAMIIN
HM.LUTFI ABDURRAHMAN
SERIAL : Umrah dan Haji