Mohon tunggu...
LUTFIA USWATULMAULIDA
LUTFIA USWATULMAULIDA Mohon Tunggu... Mahasiswa - -

-

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kisah Inspiratif yang Dapat Kita Teladani

18 Mei 2022   19:42 Diperbarui: 18 Mei 2022   19:46 569
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Assalamuallaikum wr.wb, Hai temen-temen semua bagaimana kabar kalian? semoga sehat selalu ya dan semoga selalu diberikan kebahagaian setiap harinya serta selalu diberikan kelancaran dalam berbagai kegiatan yang sedang di jalani. Untuk artikel kali ini aku akan membahas atau sedikit bercerta tentang kisah dari seorang bapak yang bekerja sebagai tukang becak, bapak ini sering sekali mencari penumpangnya di area sekitar alun-alun Ponorogo. Beliau bernama bapak Slamet, beliau tinggal dan menetap di Taman arum kecamatan Ponorogo atau lebih tepatnya yaitu Polres Ponorogo lurus ke barat, bapak Slamet tinggal bersama istri, anak, serta cucunya.

Setiap hari bapak Slamet mengayuh becaknya untuk mencari penumpang tanpa lelah beliau bersabar untuk bisa mendapatkan penumpang. Menurut penjelasan dari bapak Slamet sebelum adanya ojek online seperti sekarang ini penumpang yang didapatkan bapak slamet sebenarnya cukup lumayan akan tetapi dengan adanya ojek online yang dimana-mana sekarang ini menjadikan bapak salamet sangat sulit dalam mendapatkan penumpang tak kalanya kadang-kadang beliau hanya mendapatkan satu penumpang bahkan pernah tidak sama sekali.

Begitu sulitnya keadaan yang dialami oleh bapak slamet mungkin tidak hanya bapak Slamet saja tetapi semua orang yang berprofesi sebagai tukang becak mungkin mengalami nasib seperti bapak Slamet tersebut, mungkin karena banyak orang yang sudah memanfaatkan kecangihan gadget dengan baik menjadikan masyarakat memilih untuk menggunakan ojek online dari pada transportasi umum seperti becak, bapak slamet juga berkata bahwa pandemi covid-19 yang sedang melanda di negara kita Indonesia ini juga sangatlah berdampak pada perekonomian keluarga bapak Slamet, begitu sulinya menstabilkan pendapatan ekonomi pada masa pandemi seperti sekarang ini. Akan tetapi, untuk masalah kesehatan syukur Alhamdulillah bapak Slamet dan seluruh keluarga nya sehat wal alfiat dan tidak ada yang terpapar virus corona.

"Bagaimanakah cara bapak Slamet untuk bisa tetap bersyukur dengan keadaan yang telah dialami selama ini?" menurut penjelasan beliau "kita hidup di dunia ini sudah ada yang mengatur segala sesuatunya,  kita hidup di dunia ini memang sudah menjadi takdir dari yang maha kuasa bukanlah sebuah kemauan sendiri, cara bersyukur yaitu dengan menerima dan beserah diri kepada Tuhan yang telah menciptakan manusia di muka bumi ini tanpa ada rasa penyesalan terhadap hidup yang sudah dijalaninya selama ini, yang kaya aja juga masih banyak yang tamak akan harta".

Ketika bapak Slamet  belum juga dapat penumpang, beliau rela untuk memunguti rongsokan yang ada di jalan  seperti tutup gallon ataupun botol serta kaleng untuk dapat menambah penghasilannya meskipun hasil yang beliau peroleh dari mengumpulkan tutup gallon ataupun botol dan kaleng itu tidak seberapa akan tetapi bapak Slamet selalu mensyukurinya dan selalu ikhlas atas keadaan yang sedang beliau alami dan juga jalani.

Bapak Slamet memiliki prinsip hidup yaitu lebih baik beliau memunguti rongsokan dari pada harus mengemis atau mencuri, menurut dari cerita bapak Slamet selama adanya covid-19 yang semakin parah , beliau tiada hentinya diberikan rezeki oleh sang maha kuasa meskipun lantaran hanya membuang samapah. Tuhan Yang Maha Esa tiada hentinya membukakan pitu rizki bagi bapak Slamet dan keluarga yang ada dirumah, bapak Slamet selalu menyukurinya dan tak pernah mengeluh kepada yang maha kuasa atas takdir kehidupan yang telah beliau jalani.

Untuk biasanya bapak Slamet sendiri pulang dari bekerja sekitar jam 21.00 WIB atau terkadang jam 22.00 WIB malam. Bapak Slamet sendiri juga sudah nyaman dengan profesinya sebagai tukang becak menurut nya dengan beliau menjadi tukang becak begitu  banyak hal yang bisa dirasakan seperti bisa mencari pemandangan di luar yang indah pada malam hari sehingga bisa menyegarkan pikiran , tak hanya itu pada saat mengayuh becak itu juga bisa dijadikan sebagai olahraga kecil yang baik bagi kesehatan tubuh.

Prinsip hidup yang telah bapak Slamet terapkan dalam hidupnya patut untuk kita contoh, apalagi kita sebagai generasi muda harusnya bisa lebih giat lagi dalam belajar dan menuntut ilmu agar nantinya cita-cita dan impian yang diharapkan dapat tercapai dan bisa terwujud, kita sebagai pemuda janganlah sampai mengemis bahkan melakukan hal yang seharusnya tidak dilakukan atau perbuatan yang harus kita wajib hindari seperti mencuri, kita sebagai  pemuda jangan pernah untuk malas bekerja dan harus memiliki semangat etos kerja yang tinggi agar tidak memlakukan tindakan seperti mengemis atapun mencuri.

Tidak lupa juga kita harus selalu bersyukur atas segala nikmat yang telah Allah SWT berikan kepada kita begitu banyak nikmat yang telah Sang Maha Pencipta berikan kepada kita seperti nikmat sehat baik sehat jasmani maupun rohani, nikmat bisa bernafas setiap harinya, nikmat rezeki yang selalu Allah SWT berikan dari jalan yang tak pernah kita duga, nikmat setiap harinya kita bisa makan dan masih banyak lagi lainnya dengan nikmat tersebut bisa kita sadari begitu baiknya Allah SWT kepada umatnya yang ada dimuka bumi ini.

Di samping dari rasa syukur yang harus kita terapkan dalam hidup ini tak lupa kita juga harus selalu ikhlas dalam menerima segala takdir yang telah Allah SWT berikan kepada kita, baik takdir baiknya maupun takdi buruknya haruslah selalu kita terima dengan lapang dada dan selalu berhuznudhon atau berprasangka baik kepada Allah SWT yang telah menberikan hidup kepada kita di dunia ini. Itulah sedikit cerita yang bisa saya sampaikan dari kisah inspiratif bapak Slamet yang berprofesi sebagai tukang becak semoga apa yang telah disampaikan tadi bermanfaat bagi kalian semuanya dan saya ucapkan terima kasih karena sudah membaca artikel saya ini sampai akhir dan sampai jumpa lagi pada artikel selanjutnya, Wassalamuallaikum wr.wb.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun