Mohon tunggu...
LUTFIA USWATULMAULIDA
LUTFIA USWATULMAULIDA Mohon Tunggu... Mahasiswa - -

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Mengenal Vihara Vajra Bumi Kertanegara yang Terletak di Dieng Malang

23 Maret 2022   21:11 Diperbarui: 23 Maret 2022   22:23 2641
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Assalamuallaikum wr.wb, hai temen-temen semua apa kabar? semoga selalu diberikan kesehatan dan juga selalu diberikan kemudahan dalam segala hal serta semoga hari-hari kalian diberikan kebahagiaan , jika kemarin saya sudah membahas tentang sejarah singkat dari Gereja Katolik Santa Maria Gunung Karmel (Katedral Ijen)  yang terletak di kota Malang kali ini aku akan membahas dan juga sedikit bercerita tentang  kegiatan-kegiatan yang ada di Vihara Vajra Bumi Kertanegara yang terletak di Jalan Lembah Dieng Kav. 1, Pisang Candi, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Jawa Timur. 

Pada hari jum'at kemarin tepatnya pada tanggal 11 Maret 2022 saya dan teman saya berkunjung ke Vihara Vajra Bumi Kartanegara tersebut dan bertemu dengan petugas atau bisa dibilang penjaga dari Vihara tersebut yaitu bapak Anang Purnomo.

Vihara merupakan rumah ibadah atau tempat ibadah bagi umat yang beragama Buddha, Vihara dapat juga dinamakan sebagai kuil. Vihara sendiri berfungsi sebagai tempat yang digunakan untuk melakukan puja bakhti, beribadah dan juga sebagai pusat kegiatan-kegiatan keagamaan bagi setiap orang yang menganut agama Buddha. Vihara juga bisa digunakan untuk tempat tinggal bagi para Bhikku/Bhikkuni dan juga Semanera/Samaneri.

Dokpri
Dokpri

Pembahasan yang selanjutnya yaitu saya akan menjelaskan lebih lanjut tentang Vihara Vajra Bumi Kertanegara, Vihara ini diresmikan pada tahun 2006 untuk proses pembangunannya sendiri terbilang cukup singkat karena tidak ada 1 tahun vihara ini sudah jadi dan langsung diresmikan, kegiatan yang sering dilakukan di Vihara ini adalah doa bersama setiap hari minggu sore disamping dari kegiatan doa yang dilakukan di hari minggu ada kegiatan doa yang dikhususkan untuk para Dewa setiap bulannya dikarena pada Vihara tersebut juga terdapat banyak Dewa.  

Sebenarnya umat Buddha di daerah sekitar Vihara tersebut di data berjumlah sekitar 60 umat akan tetapi yang berkunjung ke Vihara tersebut hanya sekitar 30 sampai 35 umat saja. akan tetapi pada saat pandemi Covid-19 ini jumlah umat yang datang langsung ke Vihara ini berkurang hanya sekitar 8-9 orang saja yang berkunjung serta sisanya mengikuti via online seperti zoom. 

Kebanyakan orang yang menagut agama Buddha pada daerah tersebut adalah orang Chinese untuk orang asli penduduk setempat mungkin hanya satu dua saja yang menganut agama Buddha di daerah sana.

Kegiatan yang pasti dilakukan di Vihara Vajra Bumi Kertanegara tersebut adalah Perayaan ulang tahun dari dewa-dewa, Sementara untuk perayaan Waisak itu sendiri dilakukan dan juga difokuskan  di pusatnya yaitu di Candi Borobudur yang beretepat di kabupaten Magelang, Jawa Tengah karena juga mengikut arahan dari pemerintah, selanjutnya untuk nantinya masing-masing Vihara tersebut mengirimkan umat untuk dapat mengikuti kegiatang Waisak yang dilaksanakan di Candi Borobudur itu, dan setiap umat dari Vihara tersebut dimintai iuran dana untuk pelaksanaan Perayaan Waisak yang berada di Candi Borobudur tersebut

Di katakan oleh bapak Anang Purnomo bahwa kegiatan lain dari Vihara tersebut adalah adanya ritual-ritual seperti doa-doa yang sama halnya seperti di agama islam yang sering kita kenal dengan wiridan, dalam wiridan disini juga menggunakan sebuah benda yang serupa dengan tasbih berjumlah 110 butir dan umat Buddh berwiridan dengan benda tersebut seperti layaknya umat muslim pada umumnya mungkin yang membedakan adalah kalimat-kalimat yang diucapkan. 

Viahara Vajra Bumi Kertanegara ini buka setiap hari dari pagi samapi sore jam 16.00, dan juga banyak sekali orang yang berkunjung di Vihara ini tidak hanya untuk beribadah saja melainkan ada juga yang berkunjung untuk berfoto-foto tetapi hanya diluarnya  dan tidak diperbolehkan untuk berfoto-foto di dalam Vihara. 

Pada saat kita hendak memasuki vihara tersebut kita langsung di sambut dengan patung dewa yang sangat besar tidak hanya itu  banyak sekali patung-patung yang didepannya terdapat persembahan atau sesaji yang dipersembahkan untuk dewa-dewa, isi dari persembahan tersebut berupa makanan, air, ataupun dupa (bahan yang mengeluarkan aroma wangi) , terdapat juga banyak ukiran-ukiran yang sangat indah serta spot untuk berfoto yang menarik sehingga tidak heran kalau banyak sekali pengunjung yang datang ke vihara tersebut.

Dengan adanya saya berkunjung ke Vihara Vajra Bumi Kertanegara tersebut memberikan pengalaman yang tak terlupakan dalam hidup saya karena dengan saya berkunjung ke tempat ibadah agama Buddha tersebut menjadikan saya lebih mengenal dan lebih mengetahui berbagai ragam kegiatan yang dilakukan oleh umat yang menganut agama Buddha , serta belajar banyak mengenai cara kita untuk dapat bertoleransi dan juga  saya bisa lebih menghargai perbedaan terhadap keyakinan yang dianut oleh setiap manusia. 

Saya juga menyadari bahwa sikap toleransi dan menghargai memang sangat penting untuk kita tumbuhkan dan tanamkan  dalam kehidupan sehari-hari apalagi kita hidup di negara Indonesia yang memiliki 6 agama yaitu Islam, Kristen, Katolik, Buddha, Hindu, dan juga Konghucu yang telah diakui keberadaannya oleh negara.

Jadi tidak ada salahnya kita sebagai manusia yang notabennya adalah makhluk sosial dimana saling membutuhkan satu sama lainnya untuk dapat menghargai dengan adanya setiap perbedaan keyakinan yang di anut oleh 

Dokpri
Dokpri
setiap manusia dan juga dapat menerima perbedaan yang ada dengan tetap menjalin hubungan baik meskipun kita berbeda keyakinan agar kita dapat hidup dengan damai dan juga tentram, itu saja yang bisa saya sampaikan kepada kalian semua semoga apa yang saya sampaikan ini bisa bermanfaat dan terima kasih banyak teman-teman yang telah membaca sampai akhir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun