Hembusan angin berpendar sedikit
Mengalun sengan melewati kulit pipi
Ah, bahkan angin saja lelah
Melayang menepuk daun, menyapu debu
Setiap detik tanpa henti
Kau lihat bulan diatas sana?
Apa tak kesal tiap hari bertengger?
Melihat manusia yang begitu" saja kelakuannya
Mungkin saja bulan bosan, tapi bukankah tak ada pilihan?
Mau bagaimana lagi?
Pernah kau menyesali hidup?
Merasa sekedar bosan atau justru kesal
Sedikit banyak merangkak
Satu demi satu melewati waktu
Terkadang merasa diberkahi
Senyum merekah, hati ranum berbunga
Terkadang merasa terasingkan
Dilempar, diinjak, dipojokkan oleh kehidupan
Ibarat kata, hidup seperti brotowali
Pahit sekali
Sampai-sampai kau tak mampu mengecap manis lagi
Aihh.. Memang makhluk satu ini
Manusia.. Siapa lagi?
Kalau sedang berbunga, lupa bersyukur
Kalau sedang terpuruk, riuh keluh
Brotowali adalah hidup
Betul itu..
Pahit memang, tapi menyembuhkanÂ
Kau bisa saja mengutuk setiap rasa sakit dan kecewa
Tapi merekalah yang berjasa menguatkan pundakmu.
Terima saja rasa pahit, ia adalah bagian rasa yang harus dengan ikhlas kau sadari dan kau miliki.
Karna selalu manis, diabetes kau nanti!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H