Mohon tunggu...
Lutfi Arif Abdurohman
Lutfi Arif Abdurohman Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Bismillah... Seorang pelajar yang berharap untuk selalu memberikan manfaat bagi orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Budak Si Fana

19 Agustus 2020   14:20 Diperbarui: 19 Agustus 2020   14:24 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Detik itu mulai hilang
Termakan jejak yang tak pasti
Terhimpit lubang
Terhunus sajak kepalsuan

Canda tawa yang kau alami
Mulai sirna tak berarti
Paras indah yang kau agungkan
Tertunduk lemah tak terbenahi

Air mata yang kau tanam
Kau biarkan mati kelaparan
Terinjak puan yang fana
Terhisap si merah yang dilaknat ilahi

Ingatkah engkau?
Kau biarkan babi tertawa indah penuh bahagia
Saat bahteramu berlayar dengan gagahnya
Kau tertipu dengan rayuan indahnya
Kau tertipu dengan ramuan jitunya

Sekarang
Kau terkapar letih
Tak dapat menghibur diri
Tinggal menunggu
Apa yang kan Tuhan adili

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun