"Tidak ada anak yang bodoh, dan semua anak cerdas di bidangnya masing-masing" Kita pasti sudah seringkali mendengar pernyataan tersebut, namun kita masih belum tahu apa  yang mendasari pernyataan tersebut. Nah kali ini mari kita ungkap pernyataan tersebut didasari oleh apa dan bagaimana.
Dalam berbagai macam teori belajar, ada teori belajar yang sering kali kita sebut teori belajar multiple intelligence atau teori belajar kecerdasan majemuk, Howard Gardner (Gardner 1993) beliau mengemukakan bahwa tidak ada manusia yang tidak cerdas dan mereka memiliki berbagai tingkat kecerdasan di berbagai bidang intelektual. Pada dasarnya setiap anak memiliki Sembilan kecerdasan majemuk yang perlu kita ketahui yakni :
1. Kecerdasan linguistik, atau kecerdasan yang mempengaruhi keahlian dalam bidang Bahasa melalui membaca, menulis, berbicara, memahami kata.
2. Kecerdasan logis/matematis, merupakan kecerdasan dalam mengolah angka,dan logika dalam mengolah berbagai pola, seperti pola piker, pola visual, pola jumlah, dan pola warna.
3. Kecerdasan spasial/visual, kecerdasan ini mengandalkan imajinasi melalui bentuk, gambar, desain, tekstur.
4. Kecerdasan kinestetik/jasmani, merupakan kecerdasan yang berdampak pada kemampuan mengkoordinasikan anggota tubuh dan keseimbangan biasanya melalui aktivitas fisik.
5. Kecerdasan musikal, tipe kecerdasan ini biasanya mampu memahami dan membuat melodi, irama, nada dalam dunia musik.
6. Kecerdasan interpersonal, merupakan kecerdasan dalam keterampilan bersosial di masyarakat serta memahami interaksi dengan orang lain.
7. Kecerdasan intrapersonal, merupakan kecerdasan dalam memahami diri sendiri, mengenai kemampuan memahami kelebihan dan kekurangan serta motivasi diri.
8. Kecerdasan naturalis,  kemampuan untuk mengelompokkan  atau mengenali tanaman dan hewan disekitarnya.
9. Kecerdasan eksistensial, merupakan kemampuan untuk memahami jawaban tentang eksistensi manusia, seperti "mengapa manusia hidup?, mengapa manusia mati?".
Dari semua macam-macam kecerdasan majemuk yang dapat dimiliki anak sangat mungkin jika seorang anak tidak cerdas di bidang satu namun cerdas di bidang lain. Kita tidak boleh asal menganggap bahwa seorang anak tersebut tidak cerdas atau Bahasa kasarnya bodoh, karna pasti setiap anak memiliki bidangnya masing-masing.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H