Mohon tunggu...
Lutfiani Sayyida
Lutfiani Sayyida Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Ilmu Politik Universitas Airlangga

Hanya ingin belajar sebanyaknya dan membagikan hasil kepada sesama.

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Yuk, Tingkatkan Konsentrasi Belajar dengan Musik!

5 Juni 2023   16:17 Diperbarui: 5 Juni 2023   16:31 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belajar adalah proses yang memerlukan fokus dan konsentrasi yang tinggi. Terkadang, mengatasi gangguan eksternal dan mempertahankan konsentrasi dalam waktu yang lama bisa menjadi tugas yang menantang. Namun, musik telah terbukti menjadi salah satu alat yang efektif dalam meningkatkan konsentrasi belajar. Musik dapat menciptakan suasana yang menyenangkan dan membantu otak kita berfokus pada tugas yang ada. Terdapat beberapa teori penelitian yang dilakukan untuk membahas hubungan antara musik dan konsentrasi belajar.

1. Efek Mozart

Salah satu teori terkenal adalah "Efek Mozart." Penelitian menunjukkan bahwa mendengarkan musik karya Mozart, terutama sonata dan komposisi klasik lainnya, dapat meningkatkan kemampuan kognitif dan kecerdasan spasial sementara. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Frances H. Rauscher dan timnya pada tahun 1993 menemukan bahwa mahasiswa yang mendengarkan musik Mozart selama sepuluh menit sebelum mengikuti tes IQ memiliki peningkatan sementara dalam kemampuan pemecahan masalah dan pemahaman ruang.

2. Efek Distractions

Mengingat efek positif yang diketahui dari musik terhadap konsentrasi belajar, tidaklah mengherankan bahwa banyak orang menggunakan musik sebagai alat untuk meningkatkan fokus mereka saat belajar. Namun, perlu diingat bahwa efek musik pada konsentrasi belajar dapat bervariasi antara individu. Beberapa orang mungkin menemukan bahwa musik membantu mereka fokus, sementara yang lain mungkin menganggapnya sebagai gangguan. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk mencoba dan menemukan jenis musik yang paling cocok untuk meningkatkan konsentrasi belajar mereka..Menurut teori ini, mendengarkan musik dengan lirik yang akrab atau lagu-lagu yang memancing emosi kita dapat membantu mengurangi gangguan dari lingkungan sekitar. Ini membantu menjaga konsentrasi kita pada tugas yang sedang dikerjakan.

3. Efek Mood Enhancement

Musik juga dapat mempengaruhi suasana hati dan emosi kita. Mendengarkan musik yang kita sukai atau musik dengan ritme yang menenangkan dapat meningkatkan suasana hati positif dan mengurangi stres. Ketika kita merasa lebih baik secara emosional, kita cenderung memiliki fokus yang lebih baik dan dapat dengan mudah terlibat dalam tugas-tugas yang memerlukan konsentrasi.

4. Efek Neurologis

Beberapa penelitian juga telah menunjukkan bahwa musik memengaruhi aktivitas otak kita. Ketika kita mendengarkan musik, otak kita melepaskan dopamine, neurotransmitter yang berperan dalam regulasi suasana hati dan motivasi. Dopamine dapat meningkatkan konsentrasi dan memperkuat jalur-jalur kognitif di otak, memudahkan kita untuk mempertahankan fokus dan belajar dengan lebih baik.

5. Musik Latar BelakangPenelitian juga menunjukkan bahwa mendengarkan musik sebagai latar belakang, terutama jenis musik instrumental yang lembut dan relaksasi, dapat membantu meningkatkan konsentrasi belajar. Musik latar belakang ini menciptakan suasana yang nyaman tanpa mengganggu pemrosesan informasi yang sedang berlangsung.

Selain itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menggunakan musik sebagai alat untuk meningkatkan konsentrasi belajar:

1. Pilihlah musik instrumental

Saat belajar, lebih disarankan untuk mendengarkan musik instrumental daripada lagu dengan lirik. Lirik yang kompleks dapat mengalihkan perhatian kita dan mengganggu fokus belajar.

2. Pilihlah musik yang cocok

Setiap orang memiliki preferensi musik yang berbeda. Beberapa orang mungkin menemukan musik klasik atau musik instrumental yang tenang membantu mereka berkonsentrasi, sementara yang lain mungkin lebih menyukai jenis musik yang energik untuk membantu menjaga kecerdasan dan semangat. Pilihlah musik yang sesuai dengan gaya belajar dan preferensi pribadi Anda.

3. Atur volume yang tepat

Pastikan volume musik tidak terlalu keras atau terlalu lemah. Volume yang terlalu keras dapat mengganggu, sementara volume yang terlalu lemah mungkin tidak memberikan manfaat yang diharapkan. Coba atur volume musik agar menjadi latar belakang yang nyaman dan tidak mengganggu konsentrasi.

4. Cobalah teknik Pomodoro

Teknik Pomodoro adalah metode yang melibatkan pembagian waktu belajar menjadi periode waktu yang terfokus dengan istirahat singkat di antaranya. Selama periode waktu terfokus, Anda dapat mendengarkan musik yang membantu meningkatkan konsentrasi, sementara saat istirahat, Anda bisa memilih untuk mendengarkan musik yang lebih santai atau beristirahat sejenak dari musik.

5. Bersikap fleksibel dalam penggunaan musik

Meskipun musik dapat membantu meningkatkan konsentrasi belajar, penting untuk tetap fleksibel. Ada beberapa tugas yang memerlukan konsentrasi penuh tanpa adanya musik. Jadi, pastikan Anda dapat menyesuaikan diri tergantung pada jenis tugas yang sedang Anda kerjakan.

Kesimpulannya, musik dapat menjadi alat yang efektif untuk meningkatkan konsentrasi belajar. Melalui efek Mozart, pengurangan distraksi, peningkatan suasana hati, efek neurologis, dan musik latar belakang, musik dapat membantu menciptakan lingkungan yang mendukung fokus dan konsentrasi yang optimal saat belajar. Namun, setiap individu perlu mencari jenis musik yang paling sesuai dengan preferensi dan gaya belajar mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun