Selama kegiatan Asistensi Mengajar kami mahasiswa jurusan Pendidikan Bisnis melakukan berbagai kegiatan akademik dan non akademik. Dalam kegiatan akademik, kami dibagi menjadi beberapa kelompok sesuai dengan mata pelajaran di konsentrasi Bisnis Daring dan Pemasaran. Ada yang mengajar mata pelajaran Dasar-Dasar Program Keahlian Pemasaran kelas X Bisnis Digital serta mata pelajaran Bisnis Online dan Penataan Produk kelas XI Bisnis Daring dan Pemasaran. Sedangkan untuk kegiatan non akademik, kami mendapatkan pengalaman dalam bidang administrasi sekolah, publikasi (konten media sosial) serta berbagai piket yang meliputi, piket bidang kesiswaan, kurikulum, bimbingan dan konseling, bursa kerja khusus, perpustakaan, serta humas dan TU.Â
Dalam proses belajar mengajar di dalam kelas, konsentrasi Bisnis Daring dan Pemasaran menerapkan dua kurikulum yang berbeda antara kelas X dan XI. Kami mendapatkan berbagai insight dan pengalaman baru terkait pembuatan perangkat pembelajaran, seperti modul Ajar/ RPP, Program Tahunan (PROTA), Program Semester (PROSEM), Rencana Pekan Efektif (RPE), media pembelajaran yang menarik, serta pembuatan soal evaluasi pembelajaran yang sesuai. Selain itu, selama kegiatan Asistensi Mengajar kami juga ikut serta dalam membantu berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh konsentrasi Bisnis Daring dan Pemasaran, seperti pelaksanaan Uji Kompetensi Keahlian (UKK) dan Lomba Kompetensi Siswa (LKS).Â
Selama Lima bulan kami mengikuti Asistensi Mengajar (AM) di SMK Negeri 1 Turen, kami mendapatkan banyak sekali pengalaman berharga yang tidak dapat tergantikan. Â Perasaan bahagia karena bisa menyalurkan ilmu yang kami miliki kepada peserta didik, saling bertukar pikiran dengan teman-teman dari jurusan lain, serta berbagai ilmu yang kami dapatkan dari Bapak dan Ibu guru.
Menjadi guru mengajarkan kami untuk menjadi pribadi yang sabar dalam menghadapi berbagai perilaku peserta didik yang beragam. Selain itu kami juga belajar tentang bagaimana cara guru dalam menyusun dan menyiapkan materi pembelajaran serta menyusun soal dan memeriksa tugas-tugas kemudian memberi nilai kepada peserta didik sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Hal tersebut mengingatkan kami bahwa menjadi Mahasiswa haruslah mampu menjadi agen perubahan yang memberi dampak positif bagi masyarakat sekitar demi terwujudnya pendidikan Indonesia ke arah yang lebih baik.
Jika pengalaman adalah guru terbaik, maka bagi kami menjadi guru adalah pengalaman terbaik.
You'll never know if you never try.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H