Mohon tunggu...
Lutfiana Setiyorini
Lutfiana Setiyorini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang wanita yang hobi dengan musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Nilai Pendidikan Agama Islam dalam Kesenian Hadrah

24 Oktober 2023   13:30 Diperbarui: 24 Oktober 2023   13:41 565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nama: Lutfiana Setiyorini

NIM: 201310004457

Kelas: 7 PAI A7

Mata Kuliah: Teknik Penulisan Karya Ilmiah

Dosen Pengampu: Yushinta Eka Farida, M.Pd.

Program Studi Pendidikan Agama Islam

Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara

Kesenian Hadrah adalah jenis seni pertunjukan tradisional yang berasal dari masyarakat Muslim, terutama di Indonesia. Pertunjukan Hadrah sering kali merupakan bentuk ungkapan seni yang melibatkan nyanyian, tarian, dan musik. Selain di lingkungan masyarakat, kesenian hadrah juga dapat kita temui di sekolah sebagai salah satu jenis kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti oleh peserta didik yang memiliki bakat di bidang kesenian hadrah.

Hadrah merupakan bagian dari warisan budaya Islam. Mengikuti kesenian Hadrah di sekolah dapat membantu peserta didik memahami dan menghargai tradisi dan budaya Islam, serta memelihara nilai-nilai budaya yang kaya. Terlibat dalam kesenian Hadrah dapat membantu mengembangkan keterampilan seni, termasuk tarian, nyanyian, dan musik. Hal ini dapat meningkatkan kemampuan seni dan ekspresi diri individu.

Kegiatan Hadrah dapat melatih kedisiplinan peserta didik, karena kesenian hadrah memerlukan disiplin yang tinggi, termasuk dalam latihan dan pelaksanaan pertunjukan. Ini dapat membantu individu mengembangkan kedisiplinan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Hadrah adalah bentuk ibadah yang dapat memberikan pengalaman spiritual dan kedekatan dengan Allah. Melalui nyanyian shalawat dan tarian yang meresapi nilai-nilai agama, peserta didik dapat mengalami momen spiritual yang mendalam. Berikut beberapa informasi lebih lanjut tentang Kesenian Hadrah:

  • Asal Usul: Kesenian Hadrah berasal dari tradisi Islam, dan banyak ditemukan di daerah-daerah dengan mayoritas penduduk Muslim, terutama di Indonesia. Kesenian ini sering kali terkait dengan perayaan dan upacara keagamaan seperti Maulid Nabi (perayaan kelahiran Nabi Muhammad SAW) dan acara-acara keagamaan lainnya.
  • Musik dan Instrumen: Pertunjukan Hadrah sering disertai dengan alat musik tradisional seperti terbang (gendang kecil), marawis (gendang besar), bassdor, tamborin, chalty dan alat musik perkusi lainnya. Musik Hadrah sering memiliki irama yang khas dan melibatkan nyanyian shalawat (pujian kepada Nabi Muhammad SAW) dan syair-syair agama.
  • Tarian: Pertunjukan Hadrah juga melibatkan gerakan tari yang terkadang bersifat ritual. Tarian Hadrah dapat mencakup gerakan-gerakan yang diarahkan pada pujian kepada Allah dan Nabi Muhammad.
  • Popularitas: Kesenian Hadrah cukup populer di berbagai daerah di Indonesia, terutama di daerah Jawa, Sumatera, dan Aceh. Namun, ada berbagai variasi Hadrah di seluruh negeri, dengan berbagai nuansa dan tradisi setempat.
  • Kegiatan Sosial: Selain menjadi bentuk seni dan ekspresi keagamaan, Kesenian Hadrah juga sering menjadi sarana interaksi sosial dalam masyarakat Muslim. Masyarakat sering berkumpul untuk berlatih dan tampil bersama dalam acara-acara keagamaan.

Kesenian Hadrah adalah bagian penting dari warisan budaya dan agama di Indonesia dan di beberapa negara lain dengan mayoritas penduduk Muslim. Hal ini mencerminkan keberagaman seni dan budaya yang diilhami oleh nilai-nilai agama termasuk nilai pendidikan Islam.

Makna dan tujuan perrtunjukan hadrah yaitu untuk memuliakan dan menghormati Nabi Muhammad SAW serta mengingatkan orang-orang akan nilai-nilai pendidikan agama Islam. Pertunjukan ini juga dianggap sebagai sarana untuk membangun kebersamaan dan kebersatuannya dalam komunitas Muslim sebagai mana ajaran agama islam yakni ukhuwah islamiyah.

Ukhuwah Islamiyah adalah istilah dalam bahasa Arab yang mengacu pada persaudaraan atau solidaritas dalam Islam. Ini adalah konsep penting dalam agama Islam yang menekankan pentingnya persatuan, persaudaraan, dan hubungan yang baik antara sesama umat Islam.Ukhuwah Islamiyah adalah istilah dalam bahasa Arab yang mengacu pada persaudaraan atau solidaritas dalam Islam. Ini adalah konsep penting dalam agama Islam yang menekankan pentingnya persatuan, persaudaraan, dan hubungan yang baik antara sesama umat Islam.

Ukhuwah Islamiyah mendorong umat Islam untuk merasa sebagai satu keluarga besar yang satu sama lainnya saling mendukung, mengasihi, dan peduli. Ini menciptakan ikatan emosional dan spiritual yang kuat di antara sesama muslim, tanpa memandang perbedaan suku, ras, atau latar belakang etnis. Ukhuwah Islamiyah juga mempromosikan toleransi, keadilan, dan perdamaian di antara sesama muslim. Ini mencakup berperilaku baik, tidak menyakiti atau merugikan sesama muslim, serta menyelesaikan perselisihan secara damai dan adil.

Pentingnya Ukhuwah Islamiyah adalah untuk membangun komunitas Muslim yang kuat, saling mendukung, dan hidup dalam kedamaian, serta untuk menjaga kekuatan bersama dalam menghadapi tantangan dan perubahan zaman. Konsep ini memainkan peran penting dalam memelihara persatuan dan solidaritas di kalangan umat Islam di seluruh dunia. Oleh karena itu, melalui pertunjukan kesenian hadrah dapat meningkatkan nilai Ukuhuwah Islamiyah sehingga menjadikan umat muslim bersatu dan menjadikan umat yang senantiasa beriman kepada Rasulullah Saw.

Selain Ukhuwah Islamiyah, ada beberapa nilai pendidikan Islam yang terkandung dalam kesenian hadrah, diantaranya yaitu:

  • Ketaatan kepada Agama: Hadrah sering kali adalah bentuk penghormatan dan pengagungan kepada Nabi Muhammad SAW. Syair-syair sholawat yang disampaikan melalui kesenian hadrah sebagian berisi pujian terhadap Nabi Muhammad Saw. Ini mencerminkan nilai-nilai ketaatan kepada ajaran agama Islam dan pentingnya menjalankan sunnah-sunnah Nabi.
  • Kesederhanaan: Hadrah sering kali dijalankan dengan sederhana dan tidak memerlukan perlengkapan mewah. Ini mencerminkan nilai kesederhanaan dalam Islam dan penghindaran terhadap kemewahan yang berlebihan.
  • Kepedulian Sosial: Pertunjukan Hadrah sering menjadi kesempatan bagi umat Islam untuk berkumpul, berbagi, dan membantu sesama muslim. Ini mencerminkan nilai-nilai kepedulian sosial dan solidaritas di antara komunitas Muslim.
  • Kesatuan dan Persaudaraan: Hadrah menciptakan ikatan sosial dan persaudaraan di antara pesertanya serta antara peserta dan penonton. Ini mencerminkan nilai-nilai ukhuwah Islamiyah, yaitu persaudaraan dan solidaritas dalam Islam.
  • Penghargaan Terhadap Seni dan Ekspresi Kreatif: Hadrah adalah bentuk seni yang digunakan untuk mengungkapkan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW. Ini menghargai seni sebagai sarana untuk mengekspresikan keyakinan dan kecintaan kepada ajaran Islam.
  • Penghargaan Terhadap Tradisi: Hadrah sering kali mengikuti tradisi tertentu dalam pelaksanaannya. Ini mencerminkan nilai penghargaan terhadap warisan budaya dan tradisi dalam Islam.
  • Perasaan Kerukunan dan Damai: Pertunjukan Hadrah sering kali menciptakan perasaan damai dan kerukunan di antara peserta dan penonton. Ini mencerminkan nilai-nilai perdamaian dan kerukunan dalam Islam.
  • Moralitas dan Kebajikan: Hadrah sering kali mengandung pesan-pesan moral dan nilai-nilai kebajikan yang sesuai dengan ajaran Islam, seperti kejujuran, kebaikan, dan kasih sayang.

Dengan demikian, Selain untuk mengembangkan minat dan bakat peserta didik maupun masyarakat, hadrah bukan hanya bentuk seni yang menghibur, tetapi juga membawa nilai-nilai pendidikan dan moral yang sesuai dengan ajaran Islam. Ini dapat membantu dalam pendidikan karakter dan pemahaman agama bagi peserta didik dan bagi mereka yang terlibat dalam pertunjukan serta bagi penonton yang menyaksikannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun