Mohon tunggu...
lutfi nurfaizah
lutfi nurfaizah Mohon Tunggu... -

aku orangya cuek ap adanya

Selanjutnya

Tutup

Humor

Ini Caraku...

20 Desember 2010   13:39 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:33 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Saat aku mencintaimu, sungguh, aku ingin sekali memandangimu, menatap wajahmu, terlebih setiap kali kita berbicara. Aku ingin sekali melihat ke arah matamu, itu pasti akan menjadi sesuatu yang manis, karena aku bisa melihat pantulan refleksi-ku di kedua bola matamu, seolah hanya ada aku dimatamu dan sebaliknya. Dan itu membuatku tersanjung, melambung. Aku ingin memandangimu, hingga berkedippun aku tak rela. Tapi, itu bukan caraku mencintaimu. Aku lebih suka membiarkan pandangan mata kita menyatu hanya untuk sesekali atau aku lebih suka memandangimu diam-diam saat kau tidak menyadarinya. Aku ingin suasana sakral, saat jantungku berdebar-debar dengan perasaan ‘entah itu apa-tapi aku bahagia’ ketika pandangan mata kita menyatu, terjaga. Aku ingin pekatnya suasana dan perasaan yang tercipta saat itu bisa bangkit kembali, dan rasanya tidak jauh beda dari kali pertama. Bukankah itu lebih indah?

Saat aku mencintaimu, banyak sekali hal yang ingin aku ceritakan padamu, terlepas dari penting atau tidaknya hal itu. Aku hanya ingin bicara. Mungkin aku akan melakukan itu sesekali, tapi didekatmu, terkadang aku hanya ingin diam. Aku hanya ingin aku tahu, kau ada. Sebenarnya, aku tidak terlalu suka berbicara. Bicaraku hanya untuk membuat orang-orang disekitarku tertawa, menghilangkan jenuh mereka, atau sekedar melebur hening dan menggantinya dengan canda. Lagipula seperti itulah aku dimata mereka, ceria, canda, bicara. Aku jauh terlihat seperti ‘siang’ dimata mereka. Dan dihadapanmu, dimatamu, aku hanya ingin menjadi diriku sendiri. ‘Malam’. Yah.bersamamu, aku hanya ingin menjadi malam. “Kau tahu kan maksudku??”, kalau tidak, datanglah kembali padaku, dan aku akan menjadi malam untukmu.

Jadi, bukan karena aku memperlakukanmu berbeda lantas itu kau sebut itu buruk atau semacamnya. Butuh keberanian untukku melakukkan semua itu, bila itu kamu. Dan itu bukan caraku, bila itu kamu. Dan kau masih saja bertanya ‘K-E-N-A-P-A?’

Kali ini aku hanya akan membisikannya ke telingamu, jadi dengarlah baik-baik:
“karena, aku…………………….. mencintaimu”.
---------------------------------------------

*)Berhentilah bertanya kenapa, berhentilah menerka, berhentilah berburuk sangka. Cukuplah kau bersyukur atas apa yang kau dengar, apa yang mampu kau rasa, meskipun itu hanya terjadi sesekali. Karena bila kau benar-benar meresapi hal yang sesekali itu, kau akan mendapatkan lebih dari apa yang cari, lebih dari sekedar “K-E-N-A-P-A”.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun