Menjadi guru di daerah yang bisa terbilang daerah 3T (Tertinggal, Terpencil, Terluar) bukanlah hal mudah. Mereka herus menghadapi banyak persoalan, mulai dari materi pembelajaran yang tidak kunjung bertambah sebab banyak dari mereka tidak bisa membaca (bayangkanlah bagaimana mereka harus menerapkan kurikulum 2013); anak-anak mereka yang lebih memilih ikut pesta pernikahan daripada sekolah; pernikahan yang terlalu dini, dan masih banyak yang lain.
Mendengar cerita mereka membuat aku ingin menangis, memeluk setiap pesertanya dan mengucap terimakasih tak berhingga. Sebutan pahlawan tanpa tanda jasa memang aku amini sebelum-sebelumnya, tapi tak pernah seserius ini, tak pernah seserius untuk guru-guru di pelosok daerah.
Terimakasih pak, bu :')
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H