Mohon tunggu...
Nisa Lutfiana
Nisa Lutfiana Mohon Tunggu... Tutor - Okee saya seorang perantau yang tengah mencari penghidupan di perbatasan negeri ini :)

I know I'm not the only one. Belajar tak akan pernah mengenal waktu. Inilah sepenggal cipta dari rasa yang terjaga.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Review Film "Okja"

27 Januari 2018   09:27 Diperbarui: 27 Januari 2018   13:56 1606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
onthescenemag.co.uk

Ya masa setelah nolongin Okja dan Mija dari petugas Mirando, tiba-tiba mereka ditinggalin gitu ajaa di truk. Dikejar-kejar petugas + polisi, nolongin, dibawa ke truk, trus ninggalin Okja-Mija di tengah jalan gitu ajaa? Apa maksudnya coba? Orang awam mana yang engga curiga deh, tapi sepertinya semua orang di film itu lebih polos dari orang awam, oke fix.

ALF, penyelamat hewan dari manusia, memang terlihat jelas paham anarkisnya. Tapi ya engga menolak makan juga kali ya, bunuh diri itu namanya. Aku tau bahwa manusia adalah makhluk paling engga guna dalam siklus alam. Jika manusia punah, siklus alam masih akan terus berjalan, malah menjadi lebih baik, tidak dirusaki si.

Kalo Silver menolak makan karena pahamnya bahwa manusia itu makhluk sampah, ya mending mati ajaa lu, daripada engga makan dan nyusahin yang lain. 

Mengungkap eksploitasi hewan oleh manusia engga, mati iya. Kalo lu ngga makan, lu mati, siapa yang nyelametin hewan-hewan tak berdosa yang jadi objek kerakusan manusia pele!

Lagi ya. Setauku setiap binatang punya insting untuk kawin, ngga ada tuh namanya pemerkosaan kalo di antara hewan sama hewan. Pernah liat ayam jantan sama betina kawin ngga?

Mereka kan lari-larian dulu, itu pemerkosaan tuh? Ah, yg bener ajaa deh. Beberapa teman juga mencoba mengawinkan hewan mereka tapi ngga bisa tuh dipaksa, meski dikandangin dalam satu kandang belom tentu mereka mau kawin dan hamil. Yang ada mah pemerkosaan oleh manusia yang ngga punya kewarasan buat kawin sama hewan.

Atau model-model inseminasi buatan biar pada beranak tuh sapi-sapinya. Jadi, plis ngga usah lebay kalo Okja dikawinin sama babi transgenik lain, karna hewan ngga bisa merkosa hewan lain, Pak!

Terakhir ya, karna aku emosi ngomongin Okja lama-lama. Kalo endingnya Okja balik lagi ke daerahnya sama satu lagi babi cilik trus apa konklusinya? Udah ngurusin diri sendiri aja mah, terserah orang lain mau gimana yang penting diri (Okja-Mija) aman gitu? Mirando ngga dijelasin jadi gimana, ALF juga dibiarin gitu aja dipukulin dan ditangkepin, dan lu Ja, malah balik bawa si Okja sama bayi babi. Hmmmm.

Terlepas dari itu semua, aku baru tau kalo ada alat buat ngambil daging segar dari tubuh hewan pas mereka masih hidup. Biar bisa ngerasain daging segarnya enak atau engga. Sungguh, itu tega banget, ya orang masih hidup dagingnya diambil, gimana coba rasa sakitnya, langsung bunuh aja lah daripada disiksa.

Meski banyak kekesalan selama film dan pasca film, baik pas aku bikin tulisan ini atau kalo nginget-nginget filmnya lagi, aku tetep menunggu karya-karya dengan isu-isi berani macem punya Bong Joon Ho ini. Terlepas dari semuanya, tulisan ini tidak, mengurangi kekaguman atas kerja keras pembuat film :)

(2.5/5)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun