Mohon tunggu...
lutfia khoir
lutfia khoir Mohon Tunggu... Guru - guru

MENJADI ORANG YANG BERGUNA UNTUK ORANG BANYAK ITU YANG AKU HARAPKAN, ILMU YANG BERMANFAAT ITU YANG AKU MOHONKAN, MENULIS MEMBUAT AKU TERTARIK UNTUK BELAJAR

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Menghadapi Anak yang Temperamen

26 Desember 2023   09:24 Diperbarui: 26 Desember 2023   09:26 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Ketahui terlebih dahulu penyebab anak marah, diantaranya: tidak sesuai harapannya, orang tua yang ingkar janji, cemburu karena saudaranya lebih mendapatkan perhatian, dipaksa melakukan sesuatu dan minta perhatian karena kita sibuk di depan layar laptop.

Setelah tau peyebabnya, lebih mudah untuk menyikapinya. Jika anak marah karena tidak sesuau harapannya, minta anak secara baik-baik untuk menyampaikan kepada orang tua atau orang dewasa lain yang ada di rumah, misal: "Nak, coba ceritakan sama ayah, apa masalahnya?", berikan kesempatan kepada anak untuk bercerita sampai selesai, jangan dipotong, menyalahkan apalagi menyudutkan. Setelah anak selesai bercerita, segera direspon, jangan menunda untuk memberikan respon.

Tetapi ada juga anak yang tidak bisa mengungkapkan kemarahannya, kita bisa "membaca kemarahan itu dari bahasa tubuh, misal: mogok makan, cemberut, tidak mau keluar kamar atau menangis terus menerus tanpa sebab. Tetap minta anak untuk bercerita apa yang menjadi masalahnya, kalau anak belum dapat berbicara atau/ menceritakannya dengan baik, mintalah anak untuk mencontohkan/ membimbing tangan kita melalui gerakan. Ikatan emosi yang kuat memudahkan kita memahami keinginan anak, walau dengan bahasa isyarat. Kuncinya adalah bersabar menghadapi anak yang temperamen.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun