Mohon tunggu...
Lutfiah Adrikni
Lutfiah Adrikni Mohon Tunggu... Psikolog - Mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tertarik dengan hal yang berbau psikologi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Tren Second Account Instagram: Wadah Self-disclosure

22 Desember 2023   21:29 Diperbarui: 22 Desember 2023   21:47 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dewasa ini, teknologi komunikasi berkembang dengan sangat pesat berkat kecanggihannya dan tentunya juga kontribusi manusia di dalamnya. Hal ini dapat kita lihat dari perkembangan media sosial yang tidak bisa lepas dari genggaman manusia dalam kesehariannya. 

Mengutip dari situs web goodstats.id, Instagram berada di posisi kedua setelah Whatsapp dengan persentase pengguna 86,5% dari keseluruhan pengguna internet. 

Instagram menjadi salah satu platform media sosial terbaik yang digunakan oleh khalayak sebagai tempat untuk berkomunikasi dengan orang lain dan juga berbagi informasi tentang diri kita. Namun, kerap kali kita tetap membutuhkan privasi untuk mengunggah informasi tentang kita. 

Self-disclosure merupakan keinginan seseorang untuk menunjukkan sisi lain dari dirinya yang tidak ingin diketahui oleh banyak orang. Second account Instagram menjadi pilihan untuk mereka bebas mengekspresikan diri tanpa takut akan dihujat. Mengapa second account, bukan main account? Mari simak pembahasan selanjutnya secara saksama! 


Kenali Self-disclosure! 

Keinginan untuk membagikan informasi, perasaan pribadi baik senang maupun sedih, hobi, dan harapan kepada orang lain dikenal dengan sebutan self-disclosure. Seperti yang dipaparkan oleh Mahasiswa Fakultas Psikologi UII Yogyakarta, Hasan (2016), dalam skripsinya menjelaskan bahwa istilah dalam psikologi yang menjelaskan mengenai kegiatan membagi atau menyampaikan informasi diri kepada orang lain dinamakan dengan self-disclosure. Self-disclosure dapat muncul dengan sendirinya, namun juga dipengaruhi oleh keadaan eksternal. 

Menurut Joseph A. DeVito dalam jurnal Fauzia et al. (1997), ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi self-disclosure, yaitu: kepribadian, usia, budaya, gender, topik, besar kelompok, perasaan menyukai, dan efek diadik. 

Sama halnya ketika kita tengah melalui hari yang buruk, kemudian kita mencurahkan isi hati kita kepada sahabat atau orang terdekat kita, seperti itulah self-disclosure. Self-disclosure yang biasanya dilakukan secara tatap muka, seiring dengan berkembangnya teknologi, saat ini dapat dilakukan melalui media sosial Instagram. 

Second account Instagram menjadi pilhan bagi mereka yang ingin memposting suatu unggahan bersifat privasi, namun tetap ingin orang lain melihatnya. Orang-orang lebih bebas mengekspresikan dirinya melalui second account Instagram dibandingkan dengan main account. 

Second Account Instagram Menjadi Wadah Self-disclosure, Mengapa Bisa? 

Melalui second account Instagram, pengguna akan bisa lebih leluasa menunjukkan apa yang ingin mereka unggah dibandingkan menggunakan main account. Hal ini dikarenakan main account merupakan akun bergengsi dan biasanya yang menjadi followers akun tersebut merupakan orang-orang penting dalam kehidupan kita, seperti guru, senior, teman dari teman kita, bahkan orang yang tidak kita kenal. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun