Mohon tunggu...
lutfiarahmaa
lutfiarahmaa Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa/Penulis

https://www.instagram.com/ltfiaraaaa/

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Esensi dan Eksistensi Mahasiswa Dalam Pengabdian Masyarakat Berbasis Moderasi Beragama dan Peningkatan Sosial Ekonomi di Desa Klampok

30 Januari 2022   13:30 Diperbarui: 30 Januari 2022   13:34 1148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diskusi bersama pendiri Kampung Inggris dan Arab Singosari/dokumentasi pribadi

Bangsa Indonesia adalah masyarakat beragam budaya dengan sifat kemajemukannya. Keragamannya mencakup perbedaan budaya, ras, agama, bahasa, suku, tradisi dan sebagainya. Dalam masyarakat multibudaya yang demikian, sering sekali terjadi ketegangan dan konflik antar kelompok budaya dan berdampak pada keharmonisan hidup. Keragaman dapat menjadi " Integrating Force" yang mengikat kemasyarakatan namun dapat menjadi penyebab terjadinya benturan antar budaya, ras, etnik, agama, dan antar nilai-nilai hidup lainnya.

Dalam masyarakat multikultural, interaksi sesama manusia cukup tinggi intensitasnya, sehingga kemampuan sosial warga masyarakat dalam berinteraksi antar manusia perlu dimiliki setiap anggota masyarakat. Keberagaman suku, ras, agama, perbedaan bahasa dan nilai-nilai hidup yang terjadi di Indonesia sering berbuntut pada berbagai konflik. Konflik di masayarakat yang bersumber pada kekerasan antar kelompok yang meledak secara sporadis di berbagai kawasan di Indonesia menunjukkan betapa rentannya rasa kebersamaanya yang dibangun dalam Negara-Bangsa Indonesia.

Kesadaran dan pemahaman tentang keragaman budaya (multikultural) khusunya keragaman beragama semakin dibutuhkan masyarakat. Penyuluh agama sebagai pelayan public selayaknya memiliki kompetensi dan melakukan gerakan moderasi beragama untuk meningkatkan kedamaian umat. Bagi para penyuluh agama sebagai pelayan publik, maka fenomena keragaman budaya mengharuskan para penyuluh memahami pengetahuan dan kesadaran multikultural, sehingga memiliki kompetensi dalam menghadapi perbedaan, sekecil apapun perbedaan yang terjadi. Sikap keberagaman yang eksklusif hanya mengakui kebenaran dan keselamatan secara sepihak, serta adanya kontestasi antar kelompok agama dalam meraih dukungan umat yang tidak dilandasi sikap toleran, karena masing-masing menggunakan kekuatannya untuk menang sehingga memicu konflik dan tentu dapat menimbulkan gesekan antar kelompok agama.

 Dalam konteks fundalisme agama, untuk menghindari disharmoni perlu ditumbuhkan cara beragama yang moderat, atau cara ber - Islam yang inklusif atau sikap beragama yang terbuka, yang disebut moderasi beragama. Dalam melihat dan menyelesaikan suatu persoalan, Islam moderat mencoba melakukan pendekatan kompromi dan berada di tengah-tengah, dalam menyikapi sebuah perbedaan, baik perbedaan agama ataupun mazhab, Islam moderat mengedepankan sikap toleransi, saling menghargai, dengan tetap meyakini kebenaran keyakinan masing-masing agama dan mazhab, sehingga semua dapat menerima keputusan dengan kepala dingin, tanpa harus terlibat dalam aksi yang anarkis.

    Dengan demikian moderasi bergama merupakan sebuah jalan tengah di tengah keberagaman agama di Indonesia. Moderasi merupakan budaya Nusantara yang berjalan seiring, dan tidak saling menegasikan antara agama dan kearifan lokal (local wisdom). Tidak saling mempertentangkan namun mencari penyelesaian dengan toleran.

Berawal dari permasalahan inilah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang melalui kegiatan pengabdian masyarakat yang bertajuk Kuliah Kerja Mahasiswa Dari Rumah (KKM-DR) dilaksanakan dengan mengangkat tema "Moderasi Beragama dan Peningkatan Sosial Ekonomi Masyarakat". Moderasi sendiri artinya moderat, lawan dari ekstrem, atau berlebihan dalam menyikapi perbedaan dan keberagaman. Kata moderat dalam bahasa Arab dikenal dengan al- wasathiyah sebagaimana terekam dalam Q.S Al-Baqarah [2] : 143. Kata al- Wasath bermakna terbaik dan paling sempurna. Dalam hadis yang juga disebutkan bahwa sebaik-baik persoalan adalah yang berasa di tengah-tengah. Jika dikaitkan dalam konteks agama maka moderasi beragama memiliki pengertian sikap biasa dan tidak ekstrim dalam memahami dan pengamalan ajaran agama masing-masing, karena baik agama samawi maupun agama ardhi memiliki satu konsep dan tujuan utama untuk menjadikan tatanan dunia yang damai dan tentram bagi seluruh manusia.

Kegiatan wajib bagi setiap mahasiswa ini dilaksanakan dengan berkelompok dengan semi-daring. Hal ini dilakukan karena masih melonjaknya kasus Covid-19 yang ada di Indonesia. Kegiatan yang dilaksanakan oleh Pokja KKM-DR di desa Klampok, kecamatan Singosari, kabupaten Malang tidak hanya yang berbau agama dan sebagai gerakan pengawalan terkait moderasi beragama. Tetapi juga membawa tujuan utama untuk mengabdi dalam ranah sosial ekonomi di masyarakat.

Pokja KKM-DR desa Klampok melakukan pembukaan pada tanggal 27 Desember 2021 di Balaidesa Klampok. Setelah acara pembukaan kemudian kami melakukan rapat koordinasi untuk membahas progam kerja lebih lanjut. Pada hari kedua setelah pembukaan kami membantu kegiatan di Pabrik tahu milik salah satu warga desa Klampok, yaitu Pak Rudik, sembari menunggu perizinan untuk mengajar di TPQ dan perizinan tempat tinggal. Kami juga membuka pintu perkenalan dengan warga setempat agar bisa mengenal lebih dekat warga dan bisa menjalankan program kerja kami dengan lancar. Setelah berbaur dengan warga kami mendapat berbagai masukan tentang program kerja yang kami buat dari awal dan terjadi sedikit perubahan program kerja menyesuaikan kondisi desa tersebut. Berbagai bentuk kegiatan seperti Sosialisasi bersama ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) juga dilakukan untuk membantu social ekonomi masyarakat. Kegiatan ini terlaksana beberapa kali dengan tema sosialisasi mengenai Parenting Education (PAREDU) Anak dan Remaja. Disini ibu-ibu PKK sangat berantusias mengikuti kegiatan dari awal sampe akhir. Selain itu dari pihak kami juga memberikan doorprize kepada ibu-ibu yang aktif bertanya. Yang kedua itu ada sosialisasi mengenai E-Commerce dan membantu membuatkan akun Shopee untuk ibu-ibu PKK. Konteksnya disini kita memberi edukasi kelebihan dan kekurangan menggunakan sosmed untuk kegiatan bisnis. Selain itu, mahasiswa juga terjun langsung dalam pengabdiannya dengan membantu penyelenggaraan Rapat Akhir Tahun (RAT) Himpunan Pengusaha Air Minum (HIPAM) Swadaya RW 02 desa Klampok. Kegiatan yang bertujuan untuk transparansi segala bentuk kegiatan yang sudah dicanangkan oleh warga RW 02 desa Klampok dan sekaligus untuk laporan pertanggungjawaban pengurus HIPAM.

Dalam ranah pendidikan sendiri dilaksanakan juga kegiatan rutinan pengajaran di Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPQ) At-Taqwa desa Klampok. Bukan hanya pengajaran biasa, akan tetapi penanaman moral dan moril kepada setiap peserta didik dengan ajaran Ahlussunnah Wal Jama'ah yang diterapkan sebagai wujud dakwah mahasiswa dalam mengawal proses moderasi Bergama yang ada di desa Klampok. Selain itu, mahasiswa juga melakukan kegiatan rutinan keagamaan setiap hari kamis setelah Isya' seperti Maulid Diba', Yasin Tahlil dan sebagainya sebagai bentuk pendekatan dan pengabdian pada Yang Maha Kuasa. Bukan hanya rutin, ketika di rumah masyarakat ada kegiatan seperti ini mahasiswa juga ikut berpartisipasi.

Sebagai kelanjutan dari pengajaran yang ada di TPQ At-Taqwa, mahasiswa KKM-DR juga melaksanakan kegiatan Gebyar Perlombaan antar TPQ se-Desa Klampok sebelum penutupan. Perlombaan yang dilaksanakan ada tiga macam yaitu, lomba Adzan, lomba Ranking 1 dan lomba hafalan juz amma. Kegiatan tersebut berlangsung selama satu hari dengan pembagian tempat dan orang yang bertugas dalam lomba tersebut. Untuk lomba adzan bertempat di TPQ At- taqwa, sedangkan untuk lomba rangking 1 bertempat di halaman masjid Nur Hidayah, dan yang terakhir lomba hafalan juz amma bertempat di balaidesa Klampok. Kegiatan ini diharapkan menciptakan generasi-generasi penerus bangsa yang faham dan bisa mengamalkan ilmu-ilmu umum dan agama.

Dalam bidang masyarakat kami ikut serta dalam rutinan amal setiap hari minggu, yaitu keliling dari pintu ke pintu untuk meminta bantual amal untuk pembangunan masjid. Dan siangnya diteruskan dengan membantu kegiatan pembangunan masjid Nur Hidayah. Selain itu, kami juga turut membantu merenovasi musholla At-taqwa tempat kami mengajar TPQ. Kami membantu mengecat ulang musholla dan membersihkan area musholla.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun