Sapi perah merupakan suatu sebutan untuk jenis sapi yang dipelihara atau dikembangbiakkan oleh manusia secara khusus dan dimanfaatkan untuk diambil susunya. Tidak semua jenis sapi dapat dimanfaatkan untuk diambil susunya, untuk sapi yang dikembangbiakkan ini adalah jenis Sapi Peranakan Friesian Holstein (PFH).Â
Salah satu peternakan Sapi Perah ini dapat kita temui di Dusun Karangsuko Desa Rejoyoso. Peternakan di Dusun karangsuko ini dimiliki oleh Bapak Soeharto yang mana beliau sudah mengembangbiakkan peternakan ini bertahun-tahun.Â
Sapi yang ada di peternakan pak Harto ini sekitar 20an, namun tidak semua sapi yang ada dipeternakan tersebut dapat diperah susunya, karena sapi yang dapat diperah susunya adalah sapi induk atau sudah pernah melahirkan.
Setiap hari Pak Harto beserta istri memiliki kegiatan rutinan, yakni memerah susu sapi. Kegiatan tersebut dilakukan dua kali sehari yakni pagi dan sore.Â
Waktu memerah sapi di pagi hari dimulai sejak pukul 06.00-08.00 dan di sore hari pada pukul 15.00-17.00. Sebelum di perah semua sapi dimandikan terlebih dahulu agar bersih dan susu yang dihasilkan juga higenis. Tidak hanya itu, kotoran-kotoran sapi juga dibersihkan.Â
Sebelum diperah puting sapi di seka menggunakan air hangat agar sapi rileks dan air susu dapat keluar dengan lancar. Setelah diperah pun puting sapi dibersihkan dan diseprot dengan antiseptik untuk menghilangkan kuman serta mencegah iritasi.Â
Pemerahan susu dilakukan secara manual juga dengan alat pemerah susu. Sapi-sapi yang tidak bisa diperah dengan alat terutama untuk sapi yang memberontak, maka pemerahan dilakukan secara manual. Pada setiap harinya peternakan pak harto ini menghasilkan kurang lebih 240 liter susu yang mana susu tersebut disetorkan ke KUD.
Kenyamanan sapi perah sangat perlu diperhatikan karena hal tersebut dapat mempengaruhi kualitas susu yang dihasilkan terutama untuk menjaga suhu kandang, jadi tidak heran kalau kandang sapi-sapi ini terdapat kipas angin di atasnya. Tidak hanya kenyamanan,namun makanan sapi perah pun juga tidak sembarangan.Â
Makanan untuk sapi perah ini lebih pada makanan yang masih basah-basah, seperti rerumputan gajah. Sebelum makanan diberikan terlebih dahulu digiling kemudian disimpan ke dalam tong-tong makanan agar dapat berfermentasi dan kandungan protein atau sari-sari yang ada dalam rerumputan tersebut lebih terjag