Mohon tunggu...
Lutfia Eka Septiani
Lutfia Eka Septiani Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Seorang mahasiswa

Saya suka membaca novel, kurang suka makanan manis, dan suka hal-hal yang lucu.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tingkat Prevalensi Seks Bebas di Kalangan Remaja dan Dampaknya

4 April 2024   20:15 Diperbarui: 4 April 2024   20:39 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Remaja. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kompasiana.com - Seks bebas, yang kadang-kadang disebut juga sebagai seksualitas tidak aman atau seks tanpa perlindungan, adalah fenomena yang sering dibahas dalam konteks remaja. Seks bebas di kalangan remaja merujuk pada perilaku seksual yang terjadi tanpa pertimbangan yang memadai terhadap konsekuensi fisik, emosional, atau sosialnya.

Istilah "bebas" dalam konteks ini menunjukkan bahwa seks tersebut dilakukan tanpa komitmen jangka panjang, hubungan yang stabil, atau perlindungan yang memadai terhadap risiko kehamilan tidak direncanakan atau penularan penyakit menular seksual (PMS). Seks bebas sangat bertentangan dengan norma agama dan nilai-nilai moral yang ada dalam masyarakat. Dan mirisnya, di jaman sekarang banyak orang yang menormalisasikan hal tersebut.

Artikel ini akan menggali lebih dalam tentang faktor-faktor yang menyebabkan maraknya seks bebas di kalangan remaja, dampaknya yang merugikan, serta langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengatasi tantangan ini.


1. Pengaruh Media dan Budaya Populer
Media sosial, film, musik, dan budaya populer telah menjadi sumber utama eksposur remaja terhadap gambaran seksualitas yang bebas. Konten yang seringkali memperkuat citra seksual yang tidak terbatas dan tanpa pertimbangan konsekuensi memengaruhi persepsi dan perilaku remaja dalam hal seksualitas.

2. Kurangnya Pendidikan Seks yang Komprehensif
Kurangnya pendidikan seks yang komprehensif di sekolah-sekolah menyebabkan remaja kurang memahami kontrasepsi, konsensualitas, dan perlindungan terhadap penyakit menular seksual (PMS). Ketidakpahaman ini meningkatkan risiko remaja untuk terlibat dalam perilaku seksual yang tidak aman.

3. Tekanan dari Teman Sebaya dan Norma Kelompok
Tekanan dari teman sebaya untuk berpartisipasi dalam seks bebas dan dorongan untuk diterima di dalam kelompok sosial menjadi faktor penting dalam mendorong perilaku seksual yang tidak aman di kalangan remaja. Norma kelompok yang mempromosikan gaya hidup bebas seks juga mempengaruhi keputusan remaja dalam hal ini.

Dampak Kesehatan Fisik dan Emosional
Seks bebas di kalangan remaja dapat memiliki dampak yang serius terhadap kesehatan fisik, termasuk risiko kehamilan tidak direncanakan, penularan PMS, dan trauma fisik. Di sisi lain, dampak emosionalnya meliputi peningkatan risiko depresi, kecemasan, dan masalah psikologis lainnya.

Langkah-langkah Mengatasi Maraknya Seks Bebas di Kalangan Remaja:


1. Pendidikan Seks yang Komprehensif: Pentingnya memperkuat pendidikan seks yang komprehensif di sekolah-sekolah untuk memberikan pemahaman yang akurat tentang konsekuensi perilaku seksual yang tidak aman.


2. Komunikasi Terbuka Orang Tua-Anak: Membangun jalur komunikasi terbuka antara orang tua dan anak tentang seksualitas, memberikan informasi yang akurat, serta mendukung pilihan yang sehat dan bertanggung jawab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun