Inti dari jiwa kewirausahaan adalah jiwa yang mampu menciptakan nilai tambah dari keterbatasan (Suharno, 2008). Inti dari wirausaha sendiri, dikenal dengan konsep CORE, yatu:Â
Curiousity:Â seseorang harus memiliki rasa keingintahuan yang besar sebelum menjadi wirausaha yang baik.
Opennes:Â harus memiliki ketrbukaan berpikir tanpa melakukan pretense atau mencurigai sesuatu.
Risk:Â keberanian untuk mengambil resiko.
Energy: memiliki daya juang "warior" yang memiliki energi yang tinggi untuk mencapai sukses. (Susilo, 2005).
Sutomo (2007) mengulas empat keutamaan individu pebisnis yang ditulis oleh Robert C. Solomon, yaitu:Â
1. Kejujuran
kejujuran dianggap sebagai sifat utama yang harus dimiliki oleh wirausahawan.
2. Kewajaran
Adalah kesediaan memberikan apa yang wajar atau yang bisa diterima kepada semua pihak yang terlibat dalam transaksi.
3. kepercayaanÂ
Ditempatkan dalam hubungan timbal balik, saling percaya. Wirausaha yang memiliki keutamaan ini bersedia menerima mitranya sebagai pihak yang dapat diandalkan. Kepercayaan dibangun karena pengalaman dan reputasi.
4. Keuletan
Ketahanan terhadap berbagai situasi sulit. Hal ini yang dapat membuat pebisnis bangkit lagi setelah menderita kegagalan berulang-ulang. Wirausaha yang berhasil umumnya dapat tahan terhadap situasi yang bergejolak bahkan seringkali tak terkendali.
Dengan semakin berkembangnya dunia wirausaha, pelaku usaha seyogyanya tetap menjunjung etika keutaman yang dapat menjamin kelanggengan usaha dalam jangka panjang. Sebagai seorang wirausaha, nilai-nilai keutamaan tersebut hendaknya tidak dianggap sebagai hambatan melainkan tantangan untuk mencapainya agar usaha dapat berjalan berkelanjutan. Dengan demikian secara batin kesuksesan usaha akan diimbangi dengan kebahagiaan rohani.