Mohon tunggu...
Lutfhi Maulana Keyza
Lutfhi Maulana Keyza Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mempelajari apa yang mau dipelajarin

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Manajemen Isu dan Komunikasi Krisis PT Tupperware dalam Penurunan Angka Penjualan Sampai Pada Kebangkrutan

11 Januari 2025   12:01 Diperbarui: 11 Januari 2025   12:01 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber BBC Viriya Singgih

MANAJEMEN ISU DAN KOMUNIKASI KRISIS PT TUPPERWARE DALAM PENURUNAN ANGKA PENJUALAN SAMPAI PADA KEBANGKRUTAN

Lutfhi Maulana Keyza

Dosen Pengampu:

Saeful Mujab, S.Sos., M.I.Kom

ABSTRACT

Penulisan ini dilakukan untuk menganalisis manajemen isu dan komunikasi krisis yang dilakukan oleh PT Tupperware dalam menghadapi penurunan angka penjualan yang berujung pada kebangkrutan perusahaan. Pendekatan yang digunakan adalah metode kepustakaan untuk mengidentifikasi bagaimana isu yang tidak ditangani dengan baik berkembang menjadi krisis, serta tahapan krisis dan respon perusahaan dalam mengatasinya. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa kurangnya inovasi, ketidakmampuan menyesuaikan dengan perubahan gaya hidup masyarakat, dan lambannya adaptasi terhadap digitalisasi menjadi faktor utama yang memicu isu internal. Isu tersebut kemudian berkembang menjadi krisis yang melibatkan kerugian finansial, penurunan saham, dan utang yang membengkak hingga 812 juta USD. Krisis mencapai puncaknya pada pengajuan kebangkrutan pada tahun 2024. Namun, melalui langkah-langkah perlindungan kebangkrutan, restrukturisasi, dan rebranding, perusahaan berhasil menyelamatkan operasionalnya. Studi ini menegaskan pentingnya respon cepat dan strategi terintegrasi dalam manajemen isu dan krisis untuk mencegah dampak yang lebih besar terhadap keberlanjutan perusahaan.

Kata Kunci: Manajemen Isu, Komunikasi Krisis, PT Tupperware, Penurunan Penjualan, Kebangkrutan

Pendahuluan

Manusia sebagai individu memiliki kebiasaan akan aktivitas dalam menkonsumsi, aktivitas konsumsi dilakukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.  Konsumsi yang dilakukan oleh manusia memilki kecenderungan terhadap kebiasaan yang mereka lakukan dan adanya prefrensi dari tiap manusia dalam mengkonsumsi barang ataupun jasa. Perusahaan menyediakan barang atau jasa sesuai dengan prefrensi dari masyarakat yang ada, namun karena masyarakat mempunyai kecenderungan untuk berubah dari kebutuhan yang mereka butuhkan, sehingga sering memberikan dampak pada pertumbuhan ataupun keuntungan dari perusahaan yang menyediakan barang ataupun jasa. Seperti yang di alami oleh perusahaan PT Tupperware, yang dimana pada sebelum era pandemi COVID-19 masyarakat sering dalam kehidupannya menggunakan produk rumah tangga seperti wadah untuk makanan ataupun minuman. Tupperware merupakan sebuah perusahaan yang memberikan produk rumah tangga berbahan plastik, yang bentuk produknya seperti wadah penyimpanan, wadah penyajian dan beberapa peralatan dapur lainnya. Tupperware menghadiri produknya untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga masyarakat, dari tahun 2011 sampai dengan 2012 penjualan dari Tupperware meningkat sebesar 20%, kemudian berlanjut hingga ke tahun 2013 memperkuat pertumbuhannya sebesar 31% (Mahmudah & Fithria, 2015). Namun seiring berjalannya waktu kejayaan dan kesuksesan dari PT Tupperware di seluruh negara termasuk Indonesia mulai redup.

Terlihat dari gambar di atas bahwasannya adanya penurunan dari tahun 2018 ke tahun 2022 yang dialami oleh PT Tupperware, walaupun sempat naik di tahun 2021 disaat masyarakat lebih banyak memasak di tengah pandemi COVID-19 namun setelah itu turun kembali. Hingga pada tanggal 16 september 2024 PT Tupperware mengajukan permohonan kebangkrutan karena permintaan produk yang menurun serta kerugian finansial yang terus melambung. Dari kejadian ini dapat salah satunya disebabkan oleh manajemen isu dan krisis yang kurang baik, menyebabkan isu dari setiap permasalahan yang ada pada PT Tupperware tidak dapat diselesaikan dengan baik. Manajemen isu ialah sebuah kegiatan mencari tau atau mengindentifikasi dan melakukan tindakan sistematis yang berhubungan dengan masalah kebijakan publik yang menjadi perhatian perusahaan. Manajemen isu ada dengan tujuan untuk mencegah dan mengelola setiap isu yang ada dan bisa mempengaruhi pada reputasi, keuangan, sampai pada legalitas organisasi, dan dilakukan dengan cara seperti riset, edukasi ataupun komunikasi. Isu ini bisa terjadi karena faktor internal maupun eksternal. Faktor internal lebih mengarah pada pihak yang ada pada perusahaan seperti karyawan, manajemen, sampai dengan pemegang saham atau investor. Sedangkan faktor eksternal berasal pada pihak-pihak di luar perusahaan seperti pelanggan, media, pemerintahan dan masyarakat umum (Mujab, 2024).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun