Bahaya makan dengan bersandar bukan hanya tidak disukai Rasulullah SAW, melainkan juga memiliki risiko kesehatan.
Manusia hidup memerlukan makan dan minum sebagai kebutuhan primer dalam kehidupan. Karena makanan adalah suber energi kita untuk melaksanakan segala aktifitas keseharian kita.
Tetapi, ada cara-cara makan yang salah yang bisa menyebabkan timbulnya rasa sakit pada tubuh kita, akibat cara makan yang salah. Salah satunya adalah dengan makan sambil bersandar (condong).
Makan dengan Bersandar Tidak Disukai Rasulullah SAW
Cara makan bersandar tidak disukai oleh Rasulullah SAW. Dalam hadist beliau mengatakan, “Aku tidak makan dengan keadaan bersandar” (HR.Bukhairi).
Dan ternyata ketika dikaji dalam ilmu kesehatan itu memang benar bahwa makan lebih baik dengan duduk tegak dan tidak condong pada arah manapun ataupun bersandar.
RIsiko Kesehatan Makan dengan Bersandar
Ketika kita duduk tegak syaraf pencernaan berada dalam keadaan tenang, tidak tegang sehingga apa yang dimakan akan berjalan pada dinding usus dengan lembut dan perlahan sehingga tercipta keseimbangan organ pencernaan.
Dalam keadaan duduk tegak tidak akan menyebabkan perut terlipat dan diafragma lebih terdorong ke bawah sehingga tidak akan berbahaya bagi lambung.
Baca Juga: Ini yang Saya Lakukan untuk Mengatasi Gangguan Asam Lambung
Ketika kita duduk tegak rongga dada pun sebagai alat pernafasan juga akan lebih lapang karena tidak tersesak oleh makanan.
Tetapi apabila kita makan dengan posisi duduk bersandar bisa menimbulkan makanan yang sudah masuk ke dalam lambung keluar lagi ke esophagus (kerongkongan) bersama dengan cairan asam lambung, sehingga esofagus terasa terbakar dan panas.
Gjala ini biasa disebut Gastroesophageal reflux disease (GERD) atau ada yang menyebut ini gejala Refluks Asam.
Refluks asam adalah kondisi di mana cairan dan gas dari lambung berbalik mengalir ke kerongkongan. Akibatnya, mulut jadi terasa pahit dan dada terasa terbakar.
Kondisi ini disebut refluks asam atau refluks gastroesofagus, bahkan Asam lambung bisa mengalir sampai ke tenggorokan (faring) dan mulut.
Hampir setiap orang pernah mengalami kondisi ini, yang biasanya hanya berlangsung singkat.
Refluks asam terjadi karena sfingter esofagus bagian bawah (cincin otot di ujung bawah kerongkongan) gagal berkontraksi sebagaimana mestinya.
Sfingter ini berfungsi sebagai katup satu arah yang mencegah isi perut mengalir ke atas.
Gejala GERD atau Refluks asam ini biasanya perlahanlahan, karena otot sfingter lambung mengalami penurunan fungsi dalam waktu yang lama terkait dengan kebiasaan ini.
Baca Juga: GERD dan Akibat Paranoid Akut Penderitanya
Dampak Signifikan Kesehatan pada Tubuh
Jika ditanyakan mana yang lebih sehat, makan dengan bersandar atau tidak, ada banyak faktor lain yang mempengaruhinya.
Saya sendiri tidak melihat dampak signifikan terhadap kesehatan tubuh mau makan dengan bersandar atau tidak.
Makan memang harus dalam keadaan rileks dan nyaman.
Demikian penjelasan yang mungkin tidak semua orang tahu bahwa cara makan dengan bersandar kurang baik untuk kita, bahkan Rasulullah SAW pun tidak menyukainya.
Jadi setidaknya kita dapat menambah pengetahuan yang semoga bermanfaat untuk kita ataupun orang lain disekeliling kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H