Mohon tunggu...
Riyadi Mubdi Zhaahir
Riyadi Mubdi Zhaahir Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Memohon kepada Allah sebesar-besar'y kekuatan, sebesar-besar'y pengaruh bagi kebaikan sesama' demi Ridho Allah SWT... \r\n\r\n--- Then which of the favours of your LORD will you deny? (QS. Ar-Rahmaan) ---\r\n\r\n\r\nLove learning and never give up!!

Selanjutnya

Tutup

Humor

Malu Dech

2 Oktober 2011   15:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:24 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Sore tadi sekitar setengah empat aku mencuci tiga potong celana, eh ada cewek caqep ngajak ngobrol. Biasanya aku mencuci pakaian kalau tidak siang, ya sore hari, tapi kadang juga pagi hari. Tergantung situasi dan kondisi. Maklumlah saat ini aku masih mengojek.

Rutinitas mengojek aku mulai setelah 18 hari berjualan koran sejak 11 Juli sampai 30 Juli 2011 (Minggu libur). Sebenarnya saat berjualan koran aku juga sambil mengojek. Waktu itu aku keluar ke pangkalan ojek sekitar jam lima subuh atau setengah enam pagi. Jika sudah setengah tujuh aku berangkat ke agen mengambil koran.

Setelah membandingkan penghasilan yang kudapat. Aku putuskan berhenti berjualan dan full mengojek.

Saat itu aku sedang mencuci tiga potong celana. Dua celana dalam dan satu celana bahan warna hitam. Ketika sedang menyikat celana dalamku yang berwarna abu-abu, tiba-tiba dari arah depan seseorang memanggilku seperti ini:

Echi: "Eh"

Aku pun menengok kearah suara, sesaat Echi berkata lagi (cewek caqep itu bernama Echi)

Echi: "mau kedepan ga?"

Aaakkhh aku mati kutu, sempat terdiam, mungkin satu atau dua detik. Lalu aku mengatakan:

Zhaahir: "nggak, ama yang lain aja. Lagi nyuci" Aku tahu maksud dia bertanya seperti itu, mau mengojek.

Sambil aku melirik cucianku. Aaggkkhh.... aku sedang menyikat celana dalamku. Maluu.... dech, terlebih saat mencuci aku hanya memakai celana bola berwarna hitam strip kuning tanpa kaos. Terlihatlah tubuh indahku yang masih kurus dan kerempeng. Dalam posisi jongkok mencuci aku sedikit termangu melihat Echi.

Diapun menyahut,

Echi: "lagi nyuci!" sedikit kecewa tahu kalau aku sedang tidak ingin mengojek karena harus menyelesaikan cucian.

Mungkin dia pikir daripada harus jalan ke pangkalan ojek, lebih baik menanyaiku dulu. Sehingga kalau jadi ngojek bisa langsung jalan tanpa perlu mengeluarkan tenaga ekstra berjalan ke pangkalan.

Hahahaha.. sesaat dia pergi aku menahan tawa membayangkan kejadian singkat yang baru saja terjadi. Aku tidak habis pikir dia harus melihatku dalam situasi seperti itu. Gua ga pede, maklumlah kondisi badanku yang belum mendukung karena masih kurus kerempeng belum fitness. Saat dia bertemu denganku lagi, berat badanku sudah turun sekitar 5-6 kilogram.

Tempatku mencuci memang berada di depan tapi masih berada didalam tembok pagar rumah. Sedangkan Echi adalah adik dari tetanggaku, namanya Mba Lisda sudah punya dua anak. Dataran tempat tinggal tetanggaku itu memang ditinggikan dan terasnya dibentuk anak tangga untuk masuk. Saat itu Echi berdiri disitu.

Echi sebenarnya tinggal di Keroncong Pasar Kemis, Tangerang. Cukup jauh dari tempat tinggalku. Kadang setiap hari Sabtu atau Minggu ia main ke tempat Mba Lisda.

Sekitar dua bulan lalu ia memang pernah mengojek denganku, aku mengantarnya ke Keroncong. Saat itulah aku mengobrol dengannya dan tahu kalau namanya Echi.

Echi,, cewek yang manis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun