Mohon tunggu...
Lusyyana Febriyanti
Lusyyana Febriyanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Politik Fakultas Komunikasi dan Sosial Politik UNSIQ Wonosobo

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menjadi Tuan Rumah KTT G20, Kuatkan Eksistensi Indonesia di Mata Dunia

27 Desember 2022   19:32 Diperbarui: 28 Desember 2022   22:56 882
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baru-baru ini Indonesia terpilih menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi G20 yang dilaksanakan di Bali. Hal itu menjadi sebuah kebanggaan tersendiri bagi rakyat Indonesia. Dan juga menjadi sebuah kehormatan bagi bangsa Indonesia, karena diberi kepercayaan oleh dunia. G20 atau Group of Twenty adalah sebuah kelompok atau organisasi yang terdiri dari 20 negara yang memiliki perekonomian maju di dunia. Tidak sembarangan, Indonesia mampu menjadi salah satu bagian dari kelompok negara-negara tersebut. Anggota G20 tersebut terdiri dari Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brazil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Repiblik Korea, Rusia, Perancis, Tiongkok, Turki, dan Uni eropa.

G20 yang dilaksankan di Bali, lebih tepatnya di Nusa Dua Kabupaten Badung menyita perhatian seluruh masyarakat Indonesia. KTT yang berjalan 2 hari pada tanggal 15-16 November 2022 ini tidak hanya menjadi perbincangan hangat di Indonesia saja tetapi di mata dunia. Bagaimana tidak, karena KTT G20 tersebut dihadiri oleh para pemimpin dan perdana menteri dari masing-masing negara maju di dunia. Dari Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat hingga Yoon Suk-Yeol sebagai presiden Korea Selatan yang didampingi oleh istrinya. Selain dari anggota-anggota G20 yang menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi, ada juga beberapa negara yang diundang untuk menghadiri acara internasional ini. Negara-negara yang diundang tersebut diantaranya yaitu : Belanda, Kamboja, Singapura, dan beberapa negara lainnya.

Dalam KTT G20 Indonesia mengangkat tema Recover Together, Recover Stronger yang dalam bahasa Indonesia artinya  Pulih Bersama, Bangkit Perkasa. Selain itu dalam KTT G20 ada beberapa isu-isu utama yang diusung Indonesia sebagai tuan rumah. Ada 3 isu utama atau isu prioritas yang dibahas yaitu : arsitektur kesehatan global, transformasi ekonomi berbasis digital, dan transisi energi berkelanjutan.

Yang pertama, presiden Jokowi mempresentasikan tentang penguatan arsitektur global sebagai pembuka. Presiden Jokowi berharap mampu bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan di seluruh dunia terutama tentang kesehatan. Presiden Jokowi mengungkapkan, kita semua perlu WHO yang lebih kuat apalagi dalam kondisi pandemi Covid-19 yang sewaktu-waktu dapat muncul lebih banyak kapan saja. Presiden Jokowi mendorong seluruh anggota G20 untuk mengambil langkah yang nyata jika sewaktu-waktu darurat kesehatan terjadi seperti pada saat pandemi sehingga bisa menyelamatkan nyawa dan perekonomian dunia.

Yang kedua yaitu, isu utama tentang transformasi ekonomi berbasis digital. Menjadi salah satu isu yang dibahas di KTT G20, transformasi ekonomi berbasis digital sangat penting bagi negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Presiden Jokowi menjelaskan tentang meningkatkan kesiapan masyarakat dalam ekonomi global. Masyarakat dapat dengan mudah memanfaatkan teknologi digital dalam sistem ekonomi mereka. Melalui transformasi ekonomi berbasis digital ini diharapkan kegiatan ekonomi mampu dilaksanakan lebih efektif dan efisien, melihat saat ini seluruh lapisan masyarakat dapat menggunakan ruang digital.

Yang ketiga yaitu, isu utama tentang transisi energi berkelanjutan. Melalui G20, diharapkan dapat mempercepat dan memperkuat transisi energi global yang berkelanjutan dan berkesinambungan. Presiden Jokowi mengungkapkan ada 3 pokok isu yang diangkat dalam transisi energi berkelanjutan ini, yaitu pertama adalah akses energi yang terjangkau, berkelanjutan dan dapat digunakan untuk semua. Tujuan dari hal tersebut untuk meningkatkan kerja sama internasional dalam memfasilitasi akses dalam melakukan penelitian energi terbarukan. Yang kedua yaitu mendodorng implementasi energi pintar dan bersih dalam pengurangan emisi dan mengembangkan energi terbarukan. Yang ketiga yaitu, pembiayaan untuk mendukung poin pertama dan poin kedua.

Dengan diselenggaranya Konverensi Tingkat Tinggi G20 yang dilaksanakan di Indonesia lebih tepatnya pulau Bali, sangat menguntungkan bagi Indonesia. Indonesia dianggap dipercaya oleh seluruh negara-negara yang berpengaruh di dunia. Dengan adanya KTT G20 ini Indonesia semakin dikenal di dunia internasional. Selain menjadi tuan rumah, Indonesia juga mendapatkan banyak proyek kerja sama dengan beberapa negara maju di dunia. Jelas hal ini menambah keuntungan bagi Bangsa Indonesia. Beberapa proyek-proyek yang disepakati di g20 diantaranya adalah proyek MRT, tol trans- Sumatera, proyek transformasi transisi energi, proyek pemensiunan PLTU, bisnis hidrogen dan amonia, dan proyek kilang minyak Tuban.

Dalam proyek MRT, tidak tanggung-tanggung Indonesia bekerja sama dengan 3 negara maju sekaligus. Tiga negara tersebut yaitu Jepang, Inggris, dan Korea Selatan. Proyek kerja sama ini telah dibuktikan dengan penandatanganan nota kesepahaman atau MoU pada saat acara G20 di Bali. Melalui proyek MRT ini diharapkan mampu mengurangi kemacetan yang terjadi di Jakarta dan juga dapat mengurangi polusi dan meningkatkan kualitas udara bersih. Sedangkan pada proyek pembangunan tol trans-Sumatera, Indonesia melakukan kerja sama dengan negara Turki. Turki bersedia menjadi investor dalam pembangunan tol ini. Juru bicara kementerian PUPR mengungkapkan bahwa Turki memiliki pengalaman yang baik dalam pembangunan jalan tol.

Pada proyek transformasi transisi energi Indonesia bekerja sama dengan negara G7. Negara G7 ini terdiri dari negara Amerika Serikat, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, dan Prancis. Transformasi transisi yang akan dilakukan diantaranya seperti pengembangan kendaraan listrik dan pengembangan teknologi yang lebih baru lagi. Presiden Amerika Serikat sangat mendukung dalam pengembangan energi terbarukan sebagai langkah transformasi transisi energi untuk menjauhi penggunaan batubara. Proyek pemensiunan PLTU, Indonesia bekerja sama dengan ADB atau Bank Pembangunan Asia. Selain dari negara-negara diatas, Indonesia juga melakukan proyek kerja sama dengan negara penghasil minyak bumi kedua di dunia, yaitu negara Arab saudi. Pertama yaitu bisnis hidrogen dan amonia. Kedua yaitu bisnis kilang minyak yang ada di Tuban.

Indonesia sangat memanfaatkan kesempatan sebagai tuan rumah KTT G20 ini. Selain melakukan kerja sama multilateral dengan negara-negara yang berpengaruh di dunia, juga sebagai ajang memperkenalkan budaya-budaya yang ada di Indonesia. Bertujuan agar Indonesia lebih dikenal di kancah internasional, bukan hanya dikenal sebagai suatu negara berkembang tetapi dikenal dengan banyaknya suku dan budaya serta tempat wisata-wisata yang juga luar biasa indah. Terbukti pada acara G20 ditampilkan beberapa budaya-budaya khas Indonesia. Seperti ditampilkannya tarian-tarian daerah dan juga kesenian-kesenian khas daerah Indonesia. Yang tidak kalah menariknya adalah, pada acara makan malam atau disebut sebagai welcoming dinner KTT G20 yang dilaksanakan di Garuda Wisnu Kencana Bali para pemimpin dunia mengenakan busana batik. Satu-satunya pakaian yang sangat khas dari negara Indonesia. Hal ini merupakan suatu kehormatan tersendiri bagi warga Indonesia. Tidak hanya dikenalkan tentang budaya, para tamu G20 juga diajak berkeliling Bali untuk mengunjungi beberapa tempat-tempat wisata di Bali. Salah satu tempat wisata tersebut yaitu Tahura bali.

Dari adanya G20 di indonesia, diharapkan Indonesia mampu menjadi negara yang lebih baik dan lebih maju lagi. Dan dari adanya acara ini, Indonesia dapat membuktikan bahwa Indonesia mampu dan pantas untuk ikut serta bergabung dengan negara-negara terkemuka di dunia. Diharapkan sistem ekonomi, sistem transportasi, dan sistem teknologi Indonesia mampu mengimbangi dan mengikuti negara-negara yang ikut serta dalam Konverensi Tingkat Tinggi G20 yang berlangsung selama 2 hari di Bali.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun