Mohon tunggu...
Lusy Mariana Pasaribu
Lusy Mariana Pasaribu Mohon Tunggu... Dosen - Ada beberapa hal yang dapat tersampaikan tentang apa yang dirasa dan dipikirkan

Memerdekakan hati sendiri itu penting!

Selanjutnya

Tutup

Roman Pilihan

Di Balik Tawa

26 Juli 2024   20:07 Diperbarui: 26 Juli 2024   20:15 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perlahan semuanya berubah, hal yang kita mimipikan telah usai. Kita berjalan dan menjalani hidup masing-masing, suka duka kita tanggung sendiri.

Sedih dan bahagia tak lagi kita nikmati. Rumah yang pernah kita impikan hanya sebatas angan-angan.

Kita tidak pernah dewasa satu sama lain, terlalu sibuk dengan egonya masing-masing. Hidupku dan juga hidupmu terlalu berantakan dan aku menambahnya dengan persimpangan yang akhirnya dipilih. Tapi keegoisanku dan berantakannya hidupku, buat aku ingin berpetualang dan mencari apa itu arti hidup sesungguhnya.

Dan sekarang kita usai, hanya tinggal kenangan. Kenangan yang menjadi rekam jejak dalam gaung ingatanku. Tidak di sadari semuanya berubah, kita yang dekat kini benar-benar menjauh, hampa yang di rasa. Malam menakutkan mencari kesibukan agar rasa sedih bisa pulih. Tapi, nyatanya tetap mengusik dan akhirnya terpikirkan, hal yang lalu tak dapat lagi di nikmati.

Sekarang di antara kita tak ada lagi yang bisa diusahakan karena telah saling melukai hati. Sepertinya kamu memblokir segala hal tentangku. Mungkin aku tidak seperti impianmu! Namun aku tak mau berlarut-larut dalam kejauhan.

Karena sejauh ini masih ada harap yang aku semogakan tentang kamu. Aku mau menua dan mau bersamamu selamanya. 

Masih ada cinta tentang Kita. Entah bagaimana, aku masih larut dalam kesedihan. Aku memelihara kebodohanku karena nyatanya, aku masih seseorang yang bersembunyi dibalik tawa. Aku lupa aku luka.

Mungkinkah? Mungkinkah kita akan kembali bersama? Mungkinkah semesta mengizinkan kita untuk itu? 

Aku hanya berharap masih ada kesempatan untuk itu. Aku masih ingin disetubuhi hujan dan itu bersamamu. Menikmati kebisingan dan kegaduhan bersama oleh kenakalan-kenakalan kita.

Aku tidak tahu realita akan mengijinkan dan memberikan kabar baik atau malah sebaliknya. Karena dibalik ketawa banyak kemungkinan dan kemustahilan yang terjadi. 

Bersamamu ada cinta. Tidak denganmu akan terasa asing. Karena denganmu aku pernah biru karena rindu. Aku tidak mau patah dan berakhir di pelataran sepi. Kamu adalah harap yang masih aku semogakan. 

Aku mau kamu. Kamu akan menjadi artikel pilihan dan artikel utama dalam perjalanan hidupku. Masihkah aku bisa mengucapkan i love you padamu? Semoga saja demikian.

***

Natadecoco dan Lusy Mariana Pasaribu 

Juli 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun