Mohon tunggu...
Lusy Mariana Pasaribu
Lusy Mariana Pasaribu Mohon Tunggu... Dosen - Ada beberapa hal yang dapat tersampaikan tentang apa yang dirasa dan dipikirkan

Memerdekakan hati sendiri itu penting!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ah, Entahlah

10 Maret 2024   09:30 Diperbarui: 10 Maret 2024   09:43 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sungguh, akan menjadi kesusahan diri! Bersekutu dengan sesuatu yang asing, sekedar formalitas untuk apa?

D*mn. Borjong!

Berantakan yang diciptakan sendiri. Sebenar dan sejujurnya muak dengan semua ini. Perayaan yang membosankan. Bukan lagi kata-kata yang sekedar kata, ini lebih dari itu.

Kali ini bukan hanya gerimis tapi hujan deras yang disertai batu. Antara komedi dan tekanan hidup. Kanan dan kiri tersudutkan.

Ada kesedihan diam-diam yang nyata. Ini pun menjadi musim yang tidak akan terurai dengan baik. Ah, entahlah. Hanya keheningan yang ada, tidak ada kepedulian. 

Cerita duka masa lalu belum sembuh, kini akan ada luka baru. Siapa yang mampu merangkul, pertanyaan yang gak akan ada jawaban. Inilah duka yang harus dirasakan dan belajar untuk diterima. 

Yang mana di sebut rumah? Hanya ada tanah gersang. Boom, ledakan besar akan terjadi. Kepiting kecil yang malang. Kisah yang tak akan pernah selesai hingga ada perpisahan yang abadi.

***

Rantauprapat, 10 Maret 2024

Lusy Mariana Pasaribu 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun