Menjadi dewasa ternyata tidak mudah, hidup penuh luka dan dikorbankan. Siapa yang menabur, siapa yang menuai. Ketika kejujuran ditinggal pergi, ada yang di kambing hitamkan.Â
Gagal menyelamatkan diri, tidak ada yang perduli bahkan jika mati yang akan terjadi. Apakah akan ada penyesalan, sepertinya tidak. Hari ke lima belas bulan ke dua belas, adalah sejarah baru dalam hidup.
Damn, membencimu adalah kata-kata yang tepat untuk diberikan pada tersangka yang meninggalkan kejujuran. Seseorang tidak hidup dengan layak belakangan ini. Sial memang.
Hari ini hujan kejujuran dibuka. Di sana di kamar sempit, seorang perempuan menangis. Akhirny memilih untuk bicara, menggugat diam adalah hal yang harus dilakukan.Â
Pertanyaan gagu yang akhirnya tidak menjadi gagu. Hujan pagi ini ada satu kisah yang usai tapi belum selesai.  Ah, ini adalah kisah kehidupan yang disembunyikan dengan diam. Sesuatu yang ganjil, seganjil wanita melindungi pria. Sedang terluka, isi kepala penuh dengan keributan.Â
Pagi ini, akhirnya berhasil menggugat diam. Rekam jejak yang baru kembali tercipta. Kepada luka, mau tak mau harus berdamai dan menerima.
Rantauprapat, 15 Desember 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H