Mohon tunggu...
Lusy Mariana Pasaribu
Lusy Mariana Pasaribu Mohon Tunggu... Dosen - ***

Memerdekakan hati sendiri itu penting!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rekam Jejak yang Dulu Bersemi Kembali

26 September 2023   07:56 Diperbarui: 26 September 2023   08:02 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yang ada hanya amarah, keegoisan yang membabi-buta tanpa memikirkan susahnya yang lain. Dahulu suram, kemarin suram, hari ini? entahlah.

Rekam jejak yang dulu bersemi kembali, mempertontonkan kepada semesta, keadaan yang lebih buruk. Lebih banyak umpatan, kutukan dan kebodohan.

Mengapa kesadaran diri mulai pudar? Karena hanya bisa menuntut dan menuntut tanpa sadar diri, banyak yang kena self loathing. Ternyata tidak menabur pun bisa menuai. 

Terlalu banyak sandiwara, drama juga kontroversi, banyak virus yang mematikan. Kenapa harus kembali, kembali dan kembali? Rekam jejak yang menyusahkan, kenapa harus bersemi kembali?

Dahan dan ranting yang ada kan patah dan terbuang.

Jalan yang panjang dan berliku akan semakin sulit dilalui. Tidak ada keharmonisan, pengertian, bahkan cinta. Setiap detik, menit, jam, hari, minggu, bulan, ada kesedihan yang menjalar, berharap kematian menjemput namun tak kunjung datang. Karena kehidupan terlalu menyakitkan.

Sudah basah oleh hujan berkali-kali, kesedihan bukan lagi menjadi rahasia. Rakam jejak yang dulu sungguh buat sakit di kepala. Tidak ada rumah untuk mencari tempat berteduh, tempat berbagi dan berkeluh kesah, yang ada hanya ke pura-puraan. 

Ini adalah bayang-bayang yang tidak seharusnya ada, momen yang menyebabkan kebencian merajai. Rekam jejak yang dulu bersemi kembali, adalah tamu yang membuat segala gelap hadir, entah kapan akan berakhir. Terlalu memuakkan! 

Ah, begitulah hidup yang penuh huru-hara dan kemunafikan. 

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun