Mohon tunggu...
Lusy Mariana Pasaribu
Lusy Mariana Pasaribu Mohon Tunggu... Dosen - Ada beberapa hal yang dapat tersampaikan tentang apa yang dirasa dan dipikirkan

Memerdekakan hati sendiri itu penting!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Akhirnya Hanya Kesia-siaan

17 Juli 2023   22:37 Diperbarui: 17 Juli 2023   22:47 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hanya benar-benar menerka, mengira-ngira, perasaan nyaman yang menggoda.

Dalam hitungan hari, terbuai pada dosa yang merayu. Merindukan sifat-sifat manja, bersenda gurau tapi berujung pada kesia-siaan.

Permintaan-permintaan yang bertentangan dengan hati pun pikiran, hanya hasrat dan nafsu yang ada. Belum ada titik temu, namun sudah berdialog kepada dosa, pada hujan yang basah. Menjadi liar, berisik, bertengkar di kepala.

Terlalu banyak gombalan yang bergelora, akhirnya hanya kesia-siaan. Abu-abu, seperti tidak hitam dan tidak putih. Mati tapi hidup, hidup tapi mati.

Ingin hal-hal yang romantisme tapi faktanya adalah horor yang mematikan. Rekam jejak yang payah. Hari yang ketujuh belas bulan ketujuh, adalah kembang api terakhir di senggang waktu dengan segala kebodohan.

Selepas malam ini, takkan bisa lagi menjadi bidadari yang benar-benar menari-nari, kembali kepada keheningan. Ah, lagi-lagi perpisahan. Ini seperti patah hati, namun kali ini tak  begitu sakit. Jejak kata malam ini: akhirnya hanya kesia-siaan.

Besok, lusa, dan hari-hari berikutnya, tak akan lagi pernah bertemu. Hiruk-pikuk hidup, ternyata bertemu dalam ketidaksengajaan bisa jadi bencana mematikan. Panas yang tak diinginkan.

Antara nyaman dan kesepian, adalah rasa yang tak perlu divalidasi. Hati-hatilah dengan hati, jika tak ingin berada di kubangan kebodohan yang berujung pada; kesiasiaan.

***
Rantauprapat, 17 Juli 2023
Lusy Mariana Pasaribu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun