Mohon tunggu...
Lusy Mariana Pasaribu
Lusy Mariana Pasaribu Mohon Tunggu... Dosen - Ada beberapa hal yang dapat tersampaikan tentang apa yang dirasa dan dipikirkan

Memerdekakan hati sendiri itu penting!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Merdeka Mencintai

23 Februari 2022   19:07 Diperbarui: 23 Februari 2022   19:18 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wahai hati, kesadaran tidak boleh hilang. Seharusnya begitu. Saat hati sedang berbunga-bunga, yang sungguh terjadi tidak lagi berteduh pada koridor yang tepat. Terjadi penurunan kualitas, berkompromi pada banyak hal. Merasa merdeka untuk mencintai. Tidak, tidak, tidak sama sekali.

Begitulah hati, sulit untuk menerjemahkan rasa yang hadir. Sulit untuk memerdekakan hati sendiri. Sebentar stabil sebentar kemudian labil. Cemburu pada sesuatu yang tidak berhak untuk dicemburui. Mencumbui sesuatu yang sama sekali tidak memiliki akses untuk itu.  Memperlihatkan apa lagi menyerahkan sesuatu yang harusnya masih tersembunyi.

Ketika hati merasa merdeka untuk mencintai, ini menjadi background hidup tidak bahagia. Dipenuhi kesukaran. Mengoyak pagi dan malam dengan kemalangan dan rasa bersalah. Sense of humor terlanjur tinggi. Untuk apa, berada dalam kerumunan hujan luka atas nama cinta.

Perihal mencintai, hati tidak seharusnya merdeka mencintai. Syair-syair romantisme pun, ada batasan yang semestinya di pegang teguh, tidak menghidupi cinta yang bukan bagian diri. Apa lagi menari indah pada kenyamanan semu. Pintu hati selayaknya terkunci untuk cinta yang sedari awal sudah salah. Agar hati tak mati dan tenggelam dalam lautan luka. Akhirnya, semua alasan tentang cinta, memiliki batasan.

Jadi bagiku, jangan dengan sengaja merasa merdeka untuk mencintai. Jangan dan jangan. Demikian saja!

***
Rantauprapat, 23 Februari 2022
Lusy Mariana Pasaribu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun