Mohon tunggu...
Lusy Mariana Pasaribu
Lusy Mariana Pasaribu Mohon Tunggu... Dosen - Ada beberapa hal yang dapat tersampaikan tentang apa yang dirasa dan dipikirkan

Memerdekakan hati sendiri itu penting!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Anda dan Perempuan Itu

5 Februari 2022   19:07 Diperbarui: 6 Februari 2022   10:13 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anda berkata pada perempuan itu : Belajarlah dengan akal. Berbuatlah, dengan hati. Banyaklah beramal. Jadilah manusia berbudi. Harta bukanlah harapan, tapi hidup harus berpedoman. Lucunya, hampir dua tahun mengenal, perempuan itu tidak mengetahui nama anda. Anda seperti seseorang tanpa nama.

Well,  seperti apa yang anda katakan, perempuan itu ingin menghidupi hal demikian, di musim-musim hidup yang ia punya. Sebab yang anda katakan merupakan pegangan hidup yang bijak.

Perempuan itu ingin anda. Menjadikan rumah. Menjadi pegangan hidup. Yang dirasakan, anda memperlakukan ia dengan baik. Walau sulit, perempuan itu harus mampu berkata pada diri, siap laksanakan untuk tidak terlalu berpikir keras. Kenyataan akan buruk jika terus melakukan itu, perempuan itu sudah lama sakit dan akan terus menderita seorang diri.

Seseorang yang tidak memiliki nama seperti anda, ingin perempuan itu cepat sehat. Apa lagi perempuan itu, ia lebih-lebih ingin hal itu. Sudah terlalu lama dan lelah ia dengan keterbatasan, sehat tapi sakit, sakit tapi sehat. Aneh bukan.

Anda dan perempuan itu seperti hilang tapi ada. Berada dalam ketidakpastian. Namun, pandangan hidup bijak yang anda katakan merupakan hal yang beraroma manis untuk perempuan itu. Seperti perempuan itu yang telah memilih jatuh pada kebaikan anda, bak kekasih walau hanya dalam diam.

Apakah, anda dan perempuan itu akan menghidupi bersama pegangan hidup bijak itu? Ah, entahlah. Pertanyaan yang mudah, namun memiliki jawaban yang sulit untuk diterjemahkan.

***
Rantauprapat, 04-05 Februari 2022
Lusy Mariana Pasaribu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun