Mohon tunggu...
Lusy Mariana Pasaribu
Lusy Mariana Pasaribu Mohon Tunggu... Dosen - Ada beberapa hal yang dapat tersampaikan tentang apa yang dirasa dan dipikirkan

Memerdekakan hati sendiri itu penting!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Berapa Lama Aku Ingin Mencintaimu?

24 Februari 2021   00:00 Diperbarui: 24 Februari 2021   00:03 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhirnya, aku berhasil mencairkan keterasingan di antara hati kita. Ragu yang mengikat rasa, sudah dimentahkan. Setelah sekian lama, kita saling diam. Bertahan dalam keegoisan.

Ternyata masih ada cinta hari ini. Aku perempuan 16 Maret sudah jatuh hati padamu pria 07 April. Di antara waktu yang dipenuhi kekosongan, akhirnya kamu datang memberi kelegaan. Menyederhanakan hal yang rumit dalam relasi kita.

Semoga satu bukan hanya peribahasa untuk kita kali ini. Mencintaimu itu rumit, begitu pula sebaliknya. Yang kuingin, rasa kita tidak berkhianat pada harap. Aku terlampau takut memikirkan, setelah tidak denganmu akan seperti apa nantinya.

Kamu adalah filosofi yang ingin kupelajari. Sampai kita ada di tahap perhentian yang bernama titik. Aku tahu, jatuh cinta dan dicintai itu belum tentu terjadi berkali-kali. Aku menyemogakan, kita menjadi sepasang dan menjadi satu.

Aku mencintaimu. Lantas, jika aku ditanya, berapa lama aku ingin mencintaimu? Selama yang kumampu. Bukan berarti, aku membenci. Bukankah banyak seni dalam mencintai, yang terkadang meninggalkan banyak kericuhan dan keresahan. Mengakibatkan kerumitan di hatiku.

Berapa lama aku ingin mencintaimu?
Bisakah kita menjadi sepasang?
Bisakah kita menjadi satu? Merupakan pertanyaan demi pertanyaan yang kumau mampu menumbuhkan bahagia di duniaku.

Ini cerita tentang aku dan seseorang yang kuharap menjadi bagian dari perjalanan hidupku.

***
Rantauprapat, 23 Februari 2021
Lusy Mariana Pasaribu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun