Kamu katakan :
Dengarkan baik-baik,
Apa pun yang terjadi setelah ini,
Saya akan selalu mencintai kamu
Saya juga merindukanmu
Sangat banyak
Sampai saya merasa sakit
(22)
Dua puluh dua kata yang tersisa dari kamu, tersusun mempesona dan menggugah hati saya. Terima kasih sudah mencintai dan merindukan saya dengan sangat banyak.
Perpisahan ialah temu tiada akhir, mungkin itu benar. Dan saya bahagia, pernah menikmati waktu dalam kebahagiaan bersama kamu.
Saya dan kamu, pernah saling bertatap bintang di langit yang sama. Saya bertanya, akankah kita kembali melihat bintang di langit yang sama? Saat itu kamu hanya diam. Entah sejak kapan, sebagai kekasih hatimu, saya sudah menghambarkan diri terhadap keegoisan. Jadi saya tak menuntut kamu untuk menjawab.
Saya melayangkan mata dan melihat, cinta dan harapan terhadap kamu tetap tinggal seperti padang terbuka di hatiku. Karena begitu banyak kisah yang terukir indah bersamamu.
Ya, itu kamu.
Ada warna kebahagiaan yang bersinar di matamu. Perih dan pedih yang saya rasakan, dapat tergantikan dengan senyuman.
Saya bisa menari bersama penerimaan karena kamu. Dua puluh dua kata yang tersisa darimu, adalah sesuatu yang saya butuhkan.
Kini, musim telah berganti dan kamu telah pergi. Bunga-bunga musim semi kita akan tetap mekar, saya akan tetap mengingat kamu. Saya akan tenang teduh di bawah rindang pohon cinta kita.
Tiada noda yang akan saya sematkan dalam dua puluh dua kata yang tersisa darimu. Kepercayaan cinta kamu tak akan saya buat berguguran.
Kamu dan dua puluh dua kata yang tersisa darimu tak akan pernah berkarat. Saya akan tetap mengingat kamu walau tanpa pertemuan dan tanpa tatapan yang pasti.
Kita memang sudah berbeda, namun saya masih merasakan hal yang sama terhadap kamu.
Saya tahu, dan kamu juga tahu
Seperti kamu yang mencintai dan merindukan saya dengan sangat banyak, hingga kamu merasa sakit.
Saya juga mencintai dan merindukan kamu dengan sangat banyak, hingga merasa sakit dan terdampar dalam kehampaan. Karena saya tidak lagi bisa melihat kamu dengan nyata.
Sampai saya lelap, kenangan kamu akan tetap berkerumun di kepala nalar dan hati saya.
Yang menjadi sulit bagi saya, setelah kepergian kamu dan perpisahan kita adalah kesedihan. Dan kini melengkapi dua puluh dua kata yang tersisa dari kamu. Saya mencintai dan merindukan kamu dengan sangat, hingga saya merasa sakit dan kesedihan menjadi akrab dengan sangat.
***
Rantauprapat, 30 November 2020
Lusy Mariana Pasaribu
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI