Mohon tunggu...
Lusy Mariana Pasaribu
Lusy Mariana Pasaribu Mohon Tunggu... Dosen - Ada beberapa hal yang dapat tersampaikan tentang apa yang dirasa dan dipikirkan

Memerdekakan hati sendiri itu penting!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kesendirian adalah Sesuatu yang Tak Terkatakan

22 Oktober 2020   00:00 Diperbarui: 22 Oktober 2020   00:12 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku tidak mau terjebak dalam kubangan kenangan. Menanti sesuatu yang merupakan ketidakpastian yang sempurna. Aku tahu, hingga saat ini, kesendirian masih saja menganga dalam hidupku.

Aku tak ingin menjadi kaku dan bersetubuh dengan kesendirian, karena kesendirian adalah sesuatu yang tak terkatakan. Namun, kesendirian adalah sesuatu yang harus dijalani. Sejujurnya, aku memiliki ketakutan akan kesendirian.

Sampai saat ini pun, aku masih berjuang untuk menggigit dinginnya kesendirian. Ada kerumitan dalam diriku yang sulit bermetamorfosa. Seharusnya setiap hari, aku bermandikan penerimaan akan kesendirian yang masih melekat dengan diriku.

Bersama putaran dunia, perlahan namun pasti, aku ingin mematahkan ketakutan dan menari bersama penerimaan lagi keikhlasan. Hingga paragraf dalam cerita hidupku akan ada warna dari indahnya kehidupan.

Kesendirian itu bukan suatu hal yang terkutuk!
Kesendirian tidak semata tentang kegelapan!
Kesendirian pun tidak selalu menciptakan neraka!

Dan jika kesendirian adalah kenyataan yang harus dihadapi, aku tidak ingin kalah dari realita hidup sebab pelihara rasa takut akan kesendirian. Karena kebahagiaan tidak akan pernah mati, jika aku memilih untuk bahagia.

***
Rantauprapat, 21 Oktober 2020
Lusy Mariana Pasaribu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun