Penuh misteri dan ketidakpastian yang sempurna. Di antara keliaran, Â ada debu amarah yang mengepul. Ada juga curah hujan kekecewaan yang melimpah.
Ada yang merasa baik-baik saja, ada yang ingin menerima pencerahan. Ada yang seolah-olah memberikan harapan bahagia, namun nyatanya memberi kejerian untuk menjalani poros hidup.
Mengabaikan kebebasan yang dipercayakan. Mengisi sejarah hidup yang terdapat di koridor masa kini dengan narasi basa-basi. Yang terjadi pada akhirnya adalah perdebatan dan kegaduhan yang melangit. Gemuruh karena teriakan yang mengancam.
Apakah ini tentang ketidaktahuan? Tidak. Ini adalah ketidakpedulian! Tidak peduli tentang arti kehidupan. Banyak kegelisahan dan airmata yang berjatuhan. Ini teka-teki zaman yang sungguh buat hidup dikerubungi oleh beragam pertanyaan.
Di atas asa yang berlalu-lalang, masih terdapat kecemasan besar. Karena yang terasa adalah kata "Lo Ruhama" dengan tulus. Dan ada diaspora keangkuhan yang merajalela. Sungguh ini teka-teki zaman yang payah.
*Lo Ruhama = tidak dikasihi
***
Rantauprapat, 16 Oktober 2020
Lusy Mariana Pasaribu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H