Mohon tunggu...
Lusy Mariana Pasaribu
Lusy Mariana Pasaribu Mohon Tunggu... Dosen - Ada beberapa hal yang dapat tersampaikan tentang apa yang dirasa dan dipikirkan

Memerdekakan hati sendiri itu penting!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Malam, Rahasia, dan Hujan

16 Oktober 2020   00:00 Diperbarui: 16 Oktober 2020   00:34 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Terkadang diri ini harus membiarkan malam menjadi rahasia atas gundah gulana yang telah mencumbui hari perihal apapun yang sudah dijalani. Bersulam kebisuaan, membuat tingkah penuh kepalsuan.

Hujan air mata pun menemani. Menerbarkan kejerian untuk diri. Seakan takut kehilangan kekasih pujaan, takut kehilangan kisah nostalgia yang penuh romantisme. Sementara kekasih pujaan itu masih menjadi ketidakpastian yang sempurna.

Kenapa harus membiarkan diri terjerembab dalam malam, rahasia, dan hujan pada ketidakpastian yang sempurna? Membungkus diri dan menghamparkan rasa pada rasa yang mengering.

Sementara. Di Mesopotamia hidup yang harus dihadapi, diri harus menghidupkan kesadaran. Hingga simfoni keindahan akan terasa dan membentangkan warnanya di angkasa yang dimiliki.

*Mesopotamia = Di antara sungai-sungai


***
Rantauprapat, 14 Oktober 2020
Lusy Mariana Pasaribu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun