Aku berterimakasih pada Tuhan sang pemilik semesta, Ia telah mempertemukan kita. Hingga kita menjadi kekasih dan menyatu dalam komitmen cinta, aku pun memahami bahwa kau adalah salah satu bentuk kasih Tuhan yang kuterima dalam hidupku.
Berharap, kita akan terus menaburi cinta kita dengan rasa tulus lagi setia. Karena aku sungguh ingin, cahaya bintang-bintang terus menyinari hati kita berdua.
Kekasih, seperti yang kau tahu aku suka menulis puisi untukmu. Dan kukatakan padamu, aku bahagia bisa menulis puisi tentangmu, Â walau kau tak akan pernah bisa membalas untuk menulis puisi tentangku.
Kekasih
Jika kau tak pernah bisa menulis puisi, kukira itu hanya tentang ketidakseiramaan kita dalam hobi. Namun bagiku, kau tetaplah kekasih di hatiku. Kau itu mampu memberi partikel baik dalam bait-bait puisiku, entah itu perihal kisah kasih kita yang sedang dihujani kebahagiaan atau pun perihal kisah kasih kita yang sedang dilanda kemaraunya kehidupan.
Kuharap kau tahu, perihal membicarakanmu sebagai kekasihku yang tak pernah bisa menulis puisi, kau itu adalah salah satu alasanku untuk merasakan kebahagiaan di dalam hidup yang terkadang memberi ketidakadilan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H