Mohon tunggu...
Lusy Mariana Pasaribu
Lusy Mariana Pasaribu Mohon Tunggu... Dosen - Ada beberapa hal yang dapat tersampaikan tentang apa yang dirasa dan dipikirkan

Memerdekakan hati sendiri itu penting!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pria Itu Bernama Raja Wen

29 Agustus 2020   07:07 Diperbarui: 29 Agustus 2020   07:37 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pria itu tak pernah tunduk pada kelemahan, ia menolak untuk kompromi pada ketidakadilan hidup. Ia menemukan selaksa keberanian dari ratu yang ada di singgasana hatinya. Ada cinta dari ratunya.

Ia pun tak membiarkan dirinya mematung dengan kaku, jika melihat dan membaca sorot mata ratunya terlihat begitu sendu.

Apa pun permainan hidup yang ia lalui, ia akan menjaga ratu bahkan pion yang menjadi tanggung jawab dalam hidupnya. Ia akan berusaha untuk menjadi pelita yang menyinari keluarganya, juga menjadi butiran pelangi yang mewarnai dunia keluarganya, agar gelap gulita tak melanglang buana dan melapisi warna   dari lapisan-lapisan kehidupannya.

Dalam hitam putih kehidupannya,  ia tak menyerah pada keadaan. Ia miliki semangat juang dan terus melanjutkan kereta perjuangan hidupnya. Perjuangannya untuk mewujudkan harapan ratu dan pionnya.

Pria itu bernama Raja Wen, raja yang memiliki keistimewa di hati ratu dan pionnya.

***
Lusy Mariana Pasaribu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun