Mohon tunggu...
Lusy Mariana Pasaribu
Lusy Mariana Pasaribu Mohon Tunggu... Dosen - Ada beberapa hal yang dapat tersampaikan tentang apa yang dirasa dan dipikirkan

Memerdekakan hati sendiri itu penting!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bercangkir-cangkir Puisi

11 Mei 2020   08:00 Diperbarui: 11 Mei 2020   07:57 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa yang harus dilakukan, ketika yang tercium hanya rasa gelisah
Tak perduli ditertawakan hati yang maha retak karena dilumuri kekeringan
Karena rasa manis dari mencinta seakan luput pun lupa
Saat ini, yang bisa dilakukan hanya menyemai aksara dan menulis bercangkir-cangkir puisi sebagai teman
Bersama rimbunnya abjad yang terbersit, waktu yang dilalui akan terasa sibuk

Hanya ingin jiwa dikuasai ketenangan
Berdamai dengan keadaan kala teringat hati yang tlah hancur berkali-kali dan kepingannya melukai diri
Sebab kesunyian berkuasa dalam diri
Bertekad mengakhiri kepedihan yang tak bertepi, dan bisa kembali menyelami warna kebahagiaan perihal mencinta
Dan akan menulis bercangkir-cangkir puisi dengan bait dan sajak-sajak indah yang bahagia

***
Lusy Mariana Pasaribu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun