Entah mengapa setelah perpisahan itu, namamu masih tertata rapi dalam kepalaku
Padahal, luka karena kepergianmu masih berhamburan di jiwaku
Walau aku ingin apa pun yang mengingatkanku tentangmu, semuanya akan berlalu
Namun realitanya, di kepalaku tetap saja kamu
Ketika aku mencoba semakin jauh menarik diriku dari ingatan tentangmu
Kecemasan nyaris mencekik perasaanku, bayangmu seakan tak mau pergi dari hidupku
Sepertinya, kamu sudah menyusup hingga ke dasar hatiku
Aku ingin hati dan langkahku tegas untuk pergi pun terbebas dari kisah ini, karena kamu hanya bagian masa lalu
Masa lalu yang aku sendiri tak ingin mengulangnya
Andai aku mampu!
Andai!
Tetap saja aku kalah, sebab keinginanku untuk melepaskanmu dari arena hatiku tak pernah benar-benar berhasil
***
Lusy Mariana Pasaribu
09:51 WIB
Rantauprapat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H