Mohon tunggu...
Niluh Yusiani
Niluh Yusiani Mohon Tunggu... Asisten Rumah Tangga - Seorang Ibu Rumah Tangga

Seorang ibu rumah tangga. Mencintai anak-anak. Menyukai menulis puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Apakah Aku Tulang Rusukmu?

28 April 2022   20:29 Diperbarui: 28 April 2022   20:59 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by pixabay. Com

Diantara celah dinding anyaman bambu, aku terpaku pilu

Malam kian berlalu menebar senyap diantara gundah yang mendekap

Remuk hancurnya hatiku atas semua laku culasmu,

Aaaaaaaaaaaaa hatiku menjerit kelu


Separuh dari hidupku telah pasrahkan padamu,
Namun kejam , tanpa perasaan jiwaku kau rajam

Bagai merangkak aku memunguti serak semangatku, 

Menekan perasaanku, mengalah agar tiada terlihat kesah

Lagi dan lagi kau berulah, 

mengapa aku harus kau perlakukan bagai sampah?

Di mana...? 

Dimana cinta yang kau ucap lewat sumpah diantara altar yang berdiri megah?

Bintang berkelip seolah mencibir diri ini yang kian menggigil

Mengapa kekunang tak hadir?....

Aku rindu kelip sayapmu memelukku kala kalbuku merintih pilu

Sejenak dalam sunyi ini lamat ku dengar alirnya nyanyi sang air

Menabuh batu kerikil di halaman depan gubuk nan dekil

Ratap tangis buah hatiku terngiang

Kala surat sekolah ia bawa pulang
Tagihan  bulanan tertera lantang

Rengek  sibungsu inginkan mainan

Dering listrik saatnya bayaran

Keringnya beras didandang

Semua mengejarku  bak seorang pesakitan

Apakah aku kurang gigih untuk berjuang???
Sementara kau hanya berlenggang?

Andai bisa ku jual saja rusuknya tulang
Andai saja aku menemukan pembeli ginjal, 

Maka..., satu ginjal itupun akan ku tanggal
Agar  lunas tugasku menjadi ibu
Meski putra putriku belum hendak faham itu

Kini di senjanya umurku sudah, 

Aku menyerah

Aku telah lelah

Aku mengukir kisah
Berharap tangisku tak pecah

Melepas resah.
Dalam sadarku,
Aku pasrah....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun