Mohon tunggu...
Lusy Indria
Lusy Indria Mohon Tunggu... Jurnalis - planologi student

tidak boleh kosong

Selanjutnya

Tutup

Nature

Peran Kualitas Pejalan Kaki (Walkability) dan Manajemen Ruang Terbuka Hijau

8 Desember 2019   19:32 Diperbarui: 8 Desember 2019   19:58 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar tren temperatur rata-rata tahunan untuk wilayah daratan di Indonesia (6LU - 1108'LS dan 95'BT - 14145'BT) berdasarkan data dari CRU TS3.1.|Bappenas


Adanya vegetasi dapat membuat lingkungan terasa lebih nyaman karena memiliki nilai estetik dan dapat memodifikasi unsur-unsur iklim. Meskipun tidak dapat mengubah unsur-unsur ilklim secara drastis perubahan kecil tersebut menimbulkan dampak yang cukup besar terhadap masyarakat. Vegetasi dalam ruang terbuka hijau memiliki aktifitas fotosintesis yakni proses metabolisme dalam penyerapan gas CO2 yang dapat menghasilkan oksigen. Dengan ini ruang terbuka hijau mampu mengatasi kebutuhan oksigen dan mengikat CO2 sebagai dalam proses fotosintesis dan dapat menambah suplay kebutuhan oksigen masyarakat. Hal ini berdampak pada kenyamanan masyarakat di suatu kawasan karena kebutuhan oksigen yang cukup meskipun kegiatan dan banyak kendaraan bermotor. 

Kondisi udara di kawasan dengan vegetasi yang cukup pada saat siang hari dapat menimbulkan suasana yang sejuk, hal ini terjadi karena sebagian intensitas cahaya matahari tidak dapat menembus kanopi pohon tersebut, berkurangnya masukan energi cahaya untuk memanaskan udara dan permukaan di bawah kanopi, selain dapat menurunkan intensitas cahaya dan suhu, keberadaan vegetasi dapat mempertinggi kelembaban udara dan mengurangi kecepatan angin. Vegetasi dalam ruang terbuka hijau juga dapat menjadi pengendali  suhu udara dengan kemampuan dalam kegiatan evapotranspirasi, vegetasi dapat menurunkan tingkat suhu udara perkotaan, dalam lingkup kawasan yang leih luas RTH sendiri memiliki peran dalam mengaasi permasalahan pulau panas dengan gejala meningkatnya suhu udara di pusat-pusat perkotaan dibanding dengan kawasan di sekitarnya. Maka dari itu diperlukan adanya nilai indeks kebutuhan RTH dalam suatu kota agar dapat mengetahui seberapa besar kebutuhan RTH dalam suatu kota agar dapat dilakukan perencanaan. Perencanaan yang dilakukan adalah dengan mengamati kawasan RTH dengan menentukan sampel variabel meliputi sebaran vegetasi dan perbedaan iklim mikro dengan mengukur temperatur pagi, siang dan malam, kondisi kelembaban udara, indeks kenyamanan udara (IK) Sebaran vegetasi yang diamati sendiri meliputi jenis dan jumlah pohon perindang, komposisi jenis vegetasi dalam suatu luas kawasan, kerapatan pohon, keadaan sebaran vegetasi, kebutuhan RTH, dan kebutuhan oksigen pada manusia maupun kendaraan, pengamatan ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana kondisi vegetasi dan kebutuhan vegetasi dalam suatu kawasan yang dapat berpengaruh terhadap perubahan iklim, nantinya pengamatan ini dapat menjadi alat ukur ataupun strategi dalam pengembangan perencanaan ruang terbuka hijau untuk memenuhi kebutuhan dalam memperbaiki iklim mikro kawasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun