Mohon tunggu...
Lusy Indria
Lusy Indria Mohon Tunggu... Jurnalis - planologi student

tidak boleh kosong

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Dampak Ekonomi yang Timbul dalam Rencana Pemindahan Ibu Kota

7 September 2019   08:58 Diperbarui: 8 September 2019   11:19 620
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Databoks.Katadata

Apa dampak ekonomi yang akan didapatkan apabila ibu kota dipindahkan ke Provinsi Kalimantan Timur?

Dilihat dari besarnya peran pertambangan migas, maka harus ada kegiatan lain yang sama-sama menghasilkan namun di luar kegiatan ini. Apabila ibu kota dipindahkan ke Provinsi Kalimantan Timur, maka tarikan yang timbul akan semakin besar. 

Berbondong-bondong Aparatur Sipil Negara akan dipindahkan, mereka akan membutuhkan bahan-bahan pokok dan kebutuhan lain yang menunjang kehidupan mereka di sana. Dari sini lah, maka usaha-usaha dari sektor informal maupun non-formal yang menghasilkan barang dan jasa semakin dibutuhkan.

Di sisi lain, pemindahan ibu kota juga diharapkan untuk meratakan pertumbuhan wilayah di luar Pulau Jawa. Sebab selama ini kegiatan begitu terpusat di Pulau Jawa. Kegiatan administratif, perekonomian, pendidikan, industrial dan lain-lain. 

Pemusatan yang terjadi di Pulau Jawa akhirnya menjadi hal yang menarik animo masyarakat untuk mengadu nasib di sana, hingga jumlah penduduk menjadi begitu tak terkendali dan merugikan pemerintah sendiri. Mengapa? Lonjakan jumlah penduduk di suatu daerah apabila tidak dibarengi dengan jumlah lapangan pekerjaan yang memadai akan menimbulkan dampak yang kompleks. 

Timbulnya permukiman kumuh, maraknya kriminalitas atau kejahatan, menurunnya kualitas hidup masyarakat sebab kebutuhan hidup mereka tidak terpenuhi. Oleh sebab itu diperlukan perencanaan yang matang dari segala aspek kehidupan baik dari segi sarana dan prasarana, utilitas dan air bersih, hingga rumah untuk tinggal. 

Penambahan jumlah penduduk akibat dari pemindahan ibu kota harus dibarengi dengan infrastruktur fisik untuk perdagangan dan mobilitas faktor produksi antar wilayah, baik berupa jalan maupun pelabuhan. Di Provinsi kalimantan Timur terdapat Pelabuhan Semayang yang berjarak 49,2 kilo meter dan terdiri atas jalur darat dan sebagian lagi dengan jalur laut yang melewati Teluk Balikpapan. 

Pelabuhan Smayang merupakan salah satu pelabuhan paling sibuk di Balikpapan sebab melayani angkutan barang maupun penumpang menuju ke wilayah-wilayah bagian barat Indonesia seperti Jakarta dan Surabaya. Infrastruktur fisik berupa pelabuhan yang berfungsi sebagai sarana perpindahan barang antarwilayah akan merangsang pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut. 

Menurut Sjafrizal dalam buku bertajuk Ekonomi Wilayah dna Perkotaan, beberapa kebijakan yang dapat dilakukan untuk mendorong mobilitas ekonomi spasial adalah dengan pengembangan pusat pertumbuhan secara tersebar. 

Rencana pemindahan ibu kota di dua wilayah, yaitu Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara di Provinsi Kalimantan bakal pusat pemerintahan yang baru dan Jakarta akan menajdi pusat keuangan, bisnis, perdagangan, dan jasa. 

Pemisahan fungsi ini akan menimbulkan titik-titik baru wilayah pertumbuhan. Wilayah pertumbuhan yang baru diperkirakan akan menarik investor, terlebih Provinsi Kalimantan Timur memiliki Pelabuhan sibuk yang melayani angkutan barang dan penumpang. Konsentrai kegiatan ekonomi pun dapat mendorong kegiatan ekonomi daerah skeitarnya melalui pemanfaatan dampak sebar atau trickling-down effect. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun