Mohon tunggu...
Lusy Indria
Lusy Indria Mohon Tunggu... Jurnalis - planologi student

tidak boleh kosong

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Dampak Ekonomi yang Timbul dalam Rencana Pemindahan Ibu Kota

7 September 2019   08:58 Diperbarui: 8 September 2019   11:19 620
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: BPS DKI Jakarta

Dari itulah, timbul perasaan untuk lari ke ibu kota bagi orang-orang daerah dengan membawa harapan akan mendapatkan kehidupan dan pendapatan yang lebih baik di ibu kota.

Lalu, apa yang terjadi dengan sektor perekonomian di Penajem Paser Utara dan Kutai Kartanegara apabila akhirnya pemindahan ibu kota ini akhirnya terealisasi?

Terlebih dahulu akan dijabarkan kondisi perekonomian pada masing-masing daerah. Menurut Databoks.Katadata, Pedapatan Asli Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara padatahun 2018 mencapai angka Rp. 219,3 miliar. 

Jumlah tersebut terdiri atas pajak daerah Rp 53,09 miliar, retribusi daerah Rp 6,4 miliar, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan Rp 34,05 miliar, dan lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah Rp 3,87 miliar. Pendapatan Asli Daerah Kutai Kartanegara merupakan Pendapatan Asli Daerah terbesar di urutan ketiga setelah Kota Samarinda dan Kota Balikpapan. 

Sedangkan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara pada tahun 2018 hanya mencapai angka Rp. 11,5 miliar yang terdiri atas pajak daerah Rp. 2,7 miliar, retribusi daerah Rp. 1,56 miliar, hasil pengelolaan kekayaan daerah Rp. 4,08 miliar dan lain-lain pada Pendapatan Asli Daerah yang sah mencapai Rp. 3,13 miliar. Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Penajem Paser Utara berada di urutan terendah dibandingkan dengan sembilan kabupaten/kota lainnya.

Sumber: Databoks.Katadata
Sumber: Databoks.Katadata

Lalu, apa sumber pendapatan utama dari kedua wilayah tersebut?

Kabupaten Kutai Kartanegara memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah di bidang migas. Hasil tambang berupa minyak bumi maupun gas alam berpengaruh besar terhadap laju pertumbuhan perekonomian Kabupaten Kutai Kartanegara. Berdasarkan data dinas pertambangan setempat, total produksi batu bara di Kutai Kartanegara pada 2015 mencapai 55.844.597,90 ton yang terdiri dari 73 perusahaan tambang dan batu bara. 

Dilansir dari media Idn Times Kaltim, secara umum perekonomian Kabupaten Kutai Kartanegara dipengaruhi oleh perekonomian global. Pada 2015, perekonomian tumbuh lebih tinggi dibandingkan 2014. Secara umum, perekonomian Kutai Kartanegara yang diukur berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga, berlaku pada 2015 kembali mengalami penurunan. 

Pada 2015, nilai PDRB mencapai Rp 128.531 triliun atau mengalami penurunan sebesar 17,97 persen dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu Rp156.702 triliun pada 2014. 

Sama halnya dengan pendapatan di kabupaten Penajem Paser Utara, menurut data BPS 2017, sektor pertambangan dan penggalian menjadi kontributor terbesar dalam pendapatan regionalnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun