PENDAHULUAN
 Hygiene dan sanitasi makanan adalah upaya untuk mengendalikan faktor makanan, orang, tempat dan perlengkapannya yang dapat atau mungkin akan menimbulkan penyakit atau gangguan kesehatan (Depkes, 2006 , dalam tulisan Melia W 2011). Hygiene perorangan yang terlibat dalam pengolahan makanan dapat dicapai, apabila dalam diri pekerja tertanam pengertian tentang pentingnya menjaga kesehatan dan kebersihan diri.Â
 Faktor kebersihan penjamah atau petugas makanan dalam istilah populernya disebut hygiene perorangan merupakan prosedur menjaga kebersihan dalam pengelolaan makanan yang aman dan sehat. Prosedur menjaga kebersihan merupakan perilaku bersih untuk mencegah kontaminasi pada makanan yang ditangani. Penjamah yang penting bagi pekerja pengolah makanan adalah pencuci tangan,kebersihan dan kesehatan diri. Di Amerika Serikat 25% dari semua penyebaran penyakit melalui makanan,disebabkan pengolahan makanan yang terinfeksi dan hygiene perorangan yang buruk.
 Penerapan hygiene dan sanitasi makanan yang tidak tepat dan kurangnya pengetahuan dengan penjamah makanan merupakan faktor yang berperan dalam penyebaran penyakit bawaan makanan (L.Sharif,2013). Apabila makanan yang diolah tidak hygiene maka dapat berdampak pada kesehatan manusia yang mengkonsumsinya yaitu dapat mengakibatkan munculnya penyakit akibat makanan, penyakit tersebut yaitu keracunan makanan dan infeksi makanan.
 Prinsip hygiene sanitasi makanan dan minuman adalah pengendalian terhadap tempat/bangunan, peralatan, orang dan bahan makanan yang dapat atau mungkin dapat menimbulkan gangguan kesehatan atau keracunan makanan. Hygiene sanitasi makanan merupakan upaya untuk mengendalikan faktor tempat, peralatan, orang dan bahan makanan yang dapat atau mungkin menimbulkan gangguan kesehatan, penyakit atau keracunan makanan.
 Aspek pokok hygiene dan sanitasi yaitu kontaminasi, pembusukan, dan pemalsuan. Pada kegiatan yang diselenggarakan di SMAN 4 Sidoarjo ini bertujuan untuk mengedukasi kan cara yang tepat untuk sanitasi dan hygiene makanan sehingga para siswa-siswi dapat mengetahui cara yang tepat dan pentingnya sanitasi dan hygiene makanan sehingga mereka bisa memilih makanan yang tepat dan meminimalisir terjadinya keracunan serta infeksi makanan.Â
METODE
menggunakan metode Sosialisasi langsung dan secara formal. Yang dilakukan di SMAN 4 Sidoarjo yang terdiri dari murid kelas 10 samapai kelas 12. Penerapan hygiene sanitasi pengelolaan makanan dilaksanakannya prinsip-prinsip hygiene dan sanitasi makanan mulai dari pemilihan bahan makanan. penvimpanan bahan makanan pengolahan makanan, penyimpanan makanan jadi, pengangkutan makanan, penyajian makanan untuk menjamin kebersihan dan keamanan agar tidak menimbulkan bahaya keracunan penyakit pada makanan.Â
1. Melakukan kunjungan dan survei ke SMAN 4 SidoarjoÂ
2. Meminta perijinan ke pihak sekolah
3. Mempersiapkan rundown acara yang akan dilaksanakan pada saat sosialisasi
4. Pelaksanaan acara sesuai dengan rundown yang sudah di persiapkan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
 Pelaksanaan kegiatan sosialisasi tanggal 17 Maret 2023 diawali dengan tahap survei lapangan yang terkait dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) terutama SDG 6, yaitu Penyediaan Air Bersih dan Sanitasi yang Layak. Tahap survei lapangan ini bertujuan untuk mengidentifikasi kondisi hygiene dan sanitasi di sekolah serta memahami pengaruh dekatnya sekolah dengan pasar dan penjualan makanan terhadap praktik kebersihan. Pada tahap pertama, dilakukan identifikasi kebutuhan yang menunjukkan bahwa ada beberapa masalah yang perlu diperhatikan, terutama terkait sanitasi kebersihan dapur dan praktik kebersihan saat menangani makanan di kantin. Selain itu, juga terlihat adanya potensi risiko kesehatan akibat dekatnya sekolah dengan pasar dan makanan yang dijual di sekolah. Melalui tahap survei lapangan ini, didapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang kondisi kebersihan dan sanitasi di sekolah serta dampak dekatnya dengan pasar dan makanan. Hal ini memberikan landasan yang kuat untuk merancang program sosialisasi yang sesuai dengan kebutuhan spesifik sekolah tersebut.Â
 Tahap pertama dalam persiapan adalah memperoleh perizinan yang diperlukan. Tim penyelenggara sosialisasi mengajukan permohonan perizinan kepada pihak sekolah dan instansi terkait. Permohonan ini melibatkan pengajuan proposal sosialisasi yang menjelaskan tujuan, pendekatan, dan manfaat dari kegiatan tersebut. Permohonan perizinan juga mencakup rincian jadwal, lokasi, serta jumlah peserta yang akan terlibat dalam sosialisasi. Setelah pengajuan, tim penyelenggara menunggu persetujuan dan mendapatkan perizinan resmi untuk melaksanakan sosialisasi di SMAN 4 Sidoarjo.Â
 Setelah perizinan diperoleh, langkah berikutnya adalah merencanakan pelaksanaan sosialisasi secara rinci. Tim penyelenggara menyusun agenda kegiatan yang mencakup materi yang akan disampaikan, metode pengajaran yang akan digunakan, serta alokasi waktu untuk setiap sesi. Selain itu, tim juga menentukan siapa yang akan menjadi narasumber atau fasilitator dalam menyampaikan materi hygiene dan sanitasi makanan kepada peserta sosialisasi.Â
Saat sosialisasi hygiene dan sanitasi makanan, materi yang disampaikan mencakup beberapa pokok bahasan yang penting. Pertama, peserta diberikan pengertian tentang hygiene dan sanitasi makanan. Hygiene merujuk pada praktik-praktik kebersihan yang diterapkan dalam mempersiapkan, menyimpan, dan menyajikan makanan untuk mencegah penyakit dan menjaga kesehatan. Sementara itu, sanitasi mencakup upaya menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan sekitar makanan. Selanjutnya, peserta diberikan informasi mengenai upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam menjaga hygiene dan sanitasi makanan. Ini meliputi praktik mencuci tangan dengan benar sebelum dan sesudah menangani makanan, menggunakan perlengkapan makan yang bersih, dan menjaga kebersihan alat dan peralatan makan.
 Aspek pokok hygiene dan sanitasi makanan juga dibahas dalam sosialisasi. Peserta diberikan pemahaman mengenai pentingnya menjaga kebersihan dan kesegaran bahan makanan, memperhatikan kualitas dan kebersihan saat memilih bahan makanan, serta memperhatikan tanggal kadaluarsa dan cara penyimpanan yang tepat. Selanjutnya, peserta diberikan pengetahuan mengenai hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan bahan makanan. Ini termasuk memilih bahan makanan yang segar, bebas dari kerusakan atau ciri-ciri yang mencurigakan, serta memperhatikan kebersihan penjual dan tempat penjualan.
 Materi sosialisasi juga mencakup pengetahuan mengenai penyimpanan bahan makanan. Peserta diberikan informasi tentang cara menyimpan bahan makanan dengan benar, termasuk pengaturan suhu yang tepat, penggunaan wadah penyimpanan yang bersih, dan pencegahan pertumbuhan mikroorganisme yang dapat menyebabkan keracunan makanan. Selanjutnya, peserta diberikan pemahaman mengenai pengolahan makanan yang aman. Ini mencakup informasi tentang pentingnya memastikan makanan matang secara sempurna, menghindari kontaminasi silang antara bahan mentah dan bahan matang, serta menjaga kebersihan alat dan peralatan yang digunakan selama pengolahan makanan. Terakhir, peserta diberikan pengetahuan mengenai penyajian makanan yang aman. Hal ini meliputi kebersihan peralatan makan, tata cara penyajian yang baik, dan pencegahan penularan penyakit melalui makanan. Selain itu, peserta juga diberikan pengetahuan mengenai kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi saat makan, seperti tersedak dan keracunan makanan. Mereka diberikan informasi tentang tindakan pencegahan dan penanganan yang tepat dalam situasi-situasi tersebut.
Setelah dilakukan pemaparan materi tentang hygiene dan sanitasi makanan dalam sosialisasi, peserta diberikan kesempatan untuk menguji pemahaman mereka melalui kuis yang diselenggarakan. Kuis ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana peserta telah memahami konsep-konsep penting dalam hygiene dan sanitasi makanan serta kemampuan mereka dalam menerapkan praktik-praktik yang sesuai. Hasil dari kuis menunjukkan bahwa sebagian besar peserta telah memahami materi dengan baik dan memberikan jawaban yang benar. Hal ini mencerminkan keberhasilan pemaparan materi dalam menyampaikan informasi yang jelas dan dapat dipahami oleh peserta. Namun, terdapat juga peserta yang mendapatkan nilai yang rendah atau jawaban yang tidak tepat dalam kuis tersebut. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kurangnya perhatian selama pemaparan materi, kurangnya pemahaman terhadap konsep-konsep tertentu, atau kurangnya penekanan pada pentingnya hygiene dan sanitasi makanan dalam kehidupan sehari-hari.Â
KESIMPULAN
Berdasarkan dari kegiatan yang telah kami dilakukan di SMAN 04 Sidoarjo diharapkan para siswa-siswi dan guru serta warga sekitar lebih mengerti dan memahami betapa pentingnya sanitasi dan hygiene dalam makanan maupun minuman. Sehingga kedepannya siswa SMAN 04 Sidoarjo dapat menerapkan bagaimana sanitasi dan hygiene makanan di sekolah maupun di kehidupan sehari-hari.
SARANÂ
Diharapkan setelah kegiatan sosialisasi tersebut dilakukan para siswa SMAN 04 Sidoarjo tetap menjaga dan menerapkan apa yang didapatkan. Dan besar harapan kami untuk para jajaran guru di SMAN 04 Sidoarjo juga turut mengingatkan siswa terkait sanitasi dan hygiene makanan di Sekolah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H