Mohon tunggu...
Lusy Amelia Lubis
Lusy Amelia Lubis Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Sekolah Vokasi IPB Universty

Mahasiswa Sekolah Vokasi IPB Universty Prodi Komunikasi 56

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pembelajaran Daring Mempengaruhi Kualitas Pendidikan di Kota Depok

22 Maret 2021   14:35 Diperbarui: 22 Maret 2021   21:23 610
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbagai data tahun 2016 dan 2017 dari berbagai Perangkat Daerah (PD) di Kota Depok telah dihimpun guna melakukan studi pencapaian SDGs di Kota Depok. Data yang ditemukan atau tersedia tersebut dapat dikelompokkan menjadi indikator target yang persis sama dan selaras dengan indikator SDGs dan indikator RPJMD, sehingga dapat langsung dievaluasi pencapaiannya.

Terdapat kesulitan dalam menyandingkan indikator dan ukuran SDGs dengan indikator dalam RPJMD Kota Depok karena desain indikator mencakup kurun waktu yang berbeda. Beberapa indikator SDGs yang ditemukan dalam kajian ini menunjukkan ngkat pencapaian SDGs Kota Depok relatif lebih baik dibandingkan dengan pencapaian SDGs Provinsi Jawa Barat dan nasional.

Karena itu, perlu upaya agar indikator SDGs dapat dimasukkan dalam target RPJMD Kota Depok sehingga mempermudah evaluasi dan mengukur keberhasilan dan mengukur keberhasilan SDGs Kota Depok. Perangkat Daerah perlu menyiapkan data yang sesuai dengan indikator SDGs. Selain itu perlu diperkuat program yang fokus mempertahankan keberhasilan atau mendeka keberhasilan pencapaian SDGs. Untuk selanjutnya, perlu dilakukan kajian lanjutan dengan tema yang spesifik untuk menunjang keberhasilan SDGs, seperti Kesehatan, Pendidikan, Lingkungan, Sosial Ekonomi, dan lainnya.

Namun faktanya pada tahun 2020 hingga saat ini fenomena Covid-19 memberikan tantangan tersendiri untuk dunia pendidikan di Kota Depok bahkan di seluruh dunia yang menuntut harus siap melakukan pembelajaran belajar mengajar secara online/ daring hingga menjadikan syarat perkuliahan dengan kompetensi, tepat, cermat dan cepat. Disisi lain kompetensi, sistem, dan teknis belum mendukung sepenunya untuk itu. Dikarenakan selama ini pembelajaran dilaksanakan oleh guru terbiasa dengan pola lama dengan teacher centered, pembelajaran daring baru sampai pada wacana sebagai perangkat teknis, belum mengarah pada media pengubah cara berfikir dan bertindak, sebagai paradingma pembelajaran berbasis student center, untuk menjadikan siswa kreatif, inovatif yang menghasilkan karya, wawasan pembentukan siswa menjadi pembelajar sepanjang hayat .

Pembelajaran daring memiliki beberapa dampak terhadap mahasiswa yaitu pembelajaran daring masih membingungkan mahasiswa, mahasiswa menjadi pasif, kurang kreatif dan produktif, penumpukan informasi/ konsep pada siswa kurang bermanfaat, siswa mengalami stress, serta peningkatan kemampuan literasi bahasa mahasiswa. Hal ini dapat menjadi evaluasi agar pembelajaran daring dapat diupayakan diterima dengan baik oleh mahasiswa tanpa mengurangi esensi pendidikan itu sendiri.

Berdasarkan hasil pembahasan di atas, dapat diketahui bahwa terdapat dua jenis pembelajaran yang dilaksanakan di Kota Depok pada masa pandemi Covid-19. Pertama adalah dengan pembelajaran daring. Guru memberikan pembelajaran secara online melalui google classroom atau zoom meeting dengan mengirim teks, video, rekaman suara, power point, kepada siswa. Kedua pembelajaran luring yakni pembelajaran yang dilaksanakan tanpa melalui jaringan atau di luar jaringan. Pembelajaran tersebut bisa berupa pembelajaran dengan penugasan mingguan, pembelajaran secara berkelompok, dan pembelajaran dengan les.

Hambatan yang dihadapi oleh guru, siswa, dan orang tua siswa adalah minimnya perangkat pembelajaran daring, SDM yang kurang mumpuni, dan sikap negatif baik itu dari guru, siswa, dan orang tua. Pembelajaran daring dan luring yang dilaksanakan dengan tanpa tatap muka memerlukan sikap positif guru, siswa, dan orang tua siswa. Ketiga elemen tersebut menjadi pokok keberhasilan pembelajaran di masa pandemi Covid-19. Oleh karena itu, isu penting untuk penelitian lanjutan adalah tentang mengenai peranan orang tua dalam pembelajaran daring dan luring. Bagaimana orang tua menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan efisien di rumah sehingga terciptanya pembelajaran yang dapat memenuhi kebutuhan peserta didik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun