Mohon tunggu...
Lusty Hamidah
Lusty Hamidah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Iso ora iso halsuiso

hallo...

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Apa Itu Neurotransmitter? Dan Bagaimana Cara Kerjanya?

15 Maret 2022   17:26 Diperbarui: 15 Maret 2022   18:41 1006
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Kali ini kita akan membahas tentang neurotransmitter dengan cara kerjanya.

Apa itu Neurotransmitter? neurotransmitter merupakan senyawa kimia dalam tubuh manusia yang memiliki fungsi untuk membawa dan mengirimkan pesan antar neuron atau dari neuron ke berbagai jaringan tubuh manusia, seperti otot. Proses pengiriman pesan tersebut memungkinkan otak untuk menjalankan fungsinya dengan baik, meningkatkan dan menyeimbangkan sinyal di otak, serta membantu mengelolah respons otomatis pada tubuh manusia.

Respons otomatis tubuh misalnya pernapasan dan detak jantung. Selain itu, senyawa kimia juga memiliki peran besar dalam fungsi psikologis, seperti proses belajar, suasana hati, kebahagiaan, hingga ketakutan pada diri seseorang.

Neurotransmitter sendiri pertama kali ditemukan oleh seorang ilmuwan asal Austria bernama Otto Loewi pada tahun 1921. Pada penelitiannya ia menemukan bagaimana proses pelepasan zat kimia pada tubuh katak, yang saat ini disebut dengan asetilkolin.

Neurotransmitter sendiri terbagi menjadi tiga kelompok tergantung pada bagaimana ia memengaruhi neuron tersebut, Berikut ini ialah.

Excitatory neurotransmitter

>Kelompok prtama ini memiliki efek excitatory atau stimulus (rangsangan) pada neuron. Ini berfungsi dalam merangsang atau mendorong neuron untuk melakukan aksi.

Inhibitory neurotransmitter

> Kelompok ini berkebalikan dengan excitatory. Jika excitatory merangsang, inhibitory tersebut justru menghambat neuron dalam melakukan aksi.

Modulatory neurotransmitter

> Disebut juga dengan neuromodulator, kelompok ini dapat memengaruhi banyak neuron pada waktu yang bersamaan. Kemudian bekerja sama dengan neurotransmitter lainnya untuk mengaktifkan atau menghambat neuron.

Selanjutnya, apa saja sih kriteria neurotransmitter? Nah, Berikut ini berbagai kriteria neurotransmitter!

  • Kehadiran bahan kimia di dalam sel.
  • Bahan kimia tersebut disintesis di neuron atau ditemukan di dalamnya.
  • Pelepasan yang bergantung pada stimulus.
  • Ini dilepaskan dalam jumlah yang tepat oleh neuron saat stimulasi.
  • Tindakan pada sel postsynaptic.
  • Bahan kimia harus dilepaskan oleh neuron presinaptik, dan neuron postsinaptik harus mengandung reseptor yang akan mengikat bahan kimia tersebut.
  • Mekanisme penghapusan.
  • Ada mekanisme khusus untuk menghilangkan bahan kimia dari aktivasi setelah pekerjaannya selesai.

Banyak sekali jenis neurotransmitter yang ada pada tubuh setiap manusia. yaitu monoamina, asam amino, peptida, purin, dan asetilkolin. Dari beberapa jenis tersebut, di antaranya mungkin sudah tak asing lagi di telinga kita. Berikut ialah beberapa jenis neurotransmitter.

  • Asetilkolin
  • Serotonin
  • Epinefrin
  • Dopamin
  • Endorfin

Nah, setelah kita tahu penjelasan tentang neurotrasmitter, kriteria serta jenisnya, selanjutnya kita akan membahas tentang cara kerja neurotransmitter.

Supaya neuron dapat mengirim pesan ke seluruh tubuh manusia, mereka harus dapat berkomunikasi satu sama lain untuk mengirimkan sinyal.

Terdapat celah kecil diantara setiap akson dan dendrit yang digunakan antar neuron untuk berkomunikasi dengan sinyal listrik. Inilah yang disebut neurotransmisi

Ketika sinyal listrik mencapai ujung neuron, itu memicu pelepasan kantung kecil yang disebut vesikel yang berisi neurotransmiter. Kantung-kantung ini menumpahkan isinya ke sinapsis, di mana NT kemudian bergerak melintasi celah menuju sel-sel tetangga. Sel-sel ini mengandung reseptor di mana NT dapat mengikat dan memicu perubahan dalam sel.

Setelah dilepaskan, NT melintasi celah sinaptik dan menempel ke situs reseptor di neuron lain, baik menarik atau menghambat neuron penerima tergantung jenis NTnya

Reseptor dan NT bertindak seperti sistem kunci-dan-gembok.

NT (kunci) hanya akan mengikat reseptor tertentu (gembok). Jika NT mampu bekerja di situs reseptor, itu memicu perubahan pada sel penerima.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun