Mohon tunggu...
Abdillah Sanad
Abdillah Sanad Mohon Tunggu... -

Saya selalu berfikir bahwa hidup adalah sebuah seni yang dibuat oleh kita bersama Tuhan.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Menyikapi Fitnah : Shuhada Mina

27 September 2015   14:11 Diperbarui: 27 September 2015   14:32 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tragedi Mina tengah menjadi sorotan banyak media di tanah air. Berita yang berkembang sungguh menggemparkan tentunya dengan head line " lebih dari 700 orang meninggal... " dan ketika kejadian itu terjadi Kerajaan Saudi Arabia sebagai penggung jawab penyelenggaraan haji yang bolak balik di salahkan dengan berbagai dalih. Apa yang mereka(media lokal) sebut sebagai tragedi Mina ( disini kami sebut sebagai Shuhada Mina ) pernah terjadi pada tahun sebelumnya dan itu terjadi karena sebab yang sama. Yaitu bertabrakannya arus manusia di Mina.

Kejadian Shuhada Mina ini diperburuk ketika kejadian ini dimasukkan ke dalam ranah politik. Iran sebagai musuh politik Arab Saudi tak henti hentinya melolong melalui media perihal kejadian ini. Mirisnya banyak umat Islam yang termakan lolongan politik Iran dan kemudian ikut mengambil sudut pandang yang sama dengan media Iran. Sementara itu sebagian orang yang pro Saudi melakukan sanggahan keras yang menyertakan video, foto dan opini mereka bahwa Saudi Arabia telah melakukan apa yang pantas untuk dilakukan demi menjaga keselamatan para jemaah haji.

Apa pun yang muncul di depan kita saat ini mengenai kejadian Shuhada Mina merupakan sebuah fitnah karena di dalamnya ada muslihat politik. Dan para penyebar fitnah tentunya sangat senang melihat beban muslimin dari kejadian ini. Maka hendaknya kita sebagai kaum muslimin memeriksa apa yang orang sampaikan agar kita selamat dari tebaran fitnah yang datang. Jangan menghakimi sesiapa pun hingga apa-apa yang benar itu muncul di depan kita.

  • Bukankah kebanyakan orang yang membicaraka hal ini tidak berhaji tahun ini? Lebih-lebih mereka belumpernah berhaji pada tahun-tahun sebelumnya sehingga tidak mengetahui medan jemaah haji yang ada?
  • Tidakkah kita berfikir bahwa mengurus 2 juta jiwa manusia itu beban yang sangat besar? jika kita maklum pada kematian para suporter yang berdesak-desakan di stadion bola seperti yang terjadi pada suporter liverpool kenapa kita terus membuka mulut untuk hal yang bahkan kita tidak tahu biang keladinya ini?
  • Di mana kita saat kejadian Shuhada Mina terjadi? Kenapa kita merasa pantas untuk menyalahkan pihak ini dan itu?

Hendaknya kita selaku pengikut Rasulullah mengikuti sikap beliau ketika muncul sebuah fitnah, yaitu tidak meghakimi siapa pun sampai segala sesuatunya jelas. Wallahu 'alam...

kunjungi juga: ruharamain

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun