Mohon tunggu...
Lusi Permatasari
Lusi Permatasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - positive vibes

Bertanyalah karena kau ingin mengerti, bukan bertanya karena kamu ingin menemukan kesalahan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Polarisasi dan Identitas Politik

9 Mei 2022   21:42 Diperbarui: 11 Mei 2022   17:12 1434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Polarisasi dan Identitas Politik

Demokrasi akan terjadi berdasarkan Sikap saling percaya antar warga yang merupakan fondasi mikro yang akan mendorong anggota masyarakat untuk berpartisipasi dalam proses politik lewat berbagai saluran sukarela, partisipasi politik itu sendiri.

Untuk meningkatkan kualitas demokrasi Kita harus menghindari terjadinya polarisasi politik yang telah menjadi beban dalam itu sendiri. Contohnya saat pengalaman pemilu yang berimbas terpolarisasi nya masyarakat, Untuk itu kita harus menghilangkan polarisasi meningkatkan kualitas demokrasi.

Media sosial mempunyai pengaruh besar dalam polarisasi, dalam hal ini pertemanan di media sosial saling berkubu-kubu. Sehingga timbullah keseragaman pemikiran yang disebabkan homogenitas teman di linimasa.

Polarisasi dan identitas politik mengancam demokrasi jika kita berkaca pada perpolitikan di Indonesia saat ini, memiliki kondisi cukup sangat menghawatirkan. Polarisasi semakin berkembang dengan persoalan yang ada tentu saja akan memperlemah demokrasi.

Pada contoh media sosial tadi, komentar dan politik pada pengguna media sosial memperlihatkan jelas Bagaimana polarisasi terus berlangsung. Media sosial sebagai alat paling ampuh untuk pertarungan politik. Berita dan peristiwa yang tersebar di media sosial dijadikan alat konfirmasi keyakinan bagi masing-masing kelompok atas kebenarannya versi masing-masing.

Polarisasi politik dapat muncul karena faktor identitas politik, yang artinya adalah sebuah struktur yang menentukan posisi kapan tinggal subjek, di dalam ikatan suatu kelompok politik.

Polarisasi dan identitas politik sangat berbahaya bagi keberlangsungan kehidupan berdemokrasi kita saat ini karena dapat berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa serta merusak nilai Pancasila dan kebhinekaan.

Upaya yang harus kita lakukan Iyalah membentuk perilaku atau budaya demokratis yaitu, kesadaran masyarakat untuk menggunakan hak politiknya berorganisasi dan bermusyawarah guna untuk membentuk masyarakat yang beretika dan bermoral.

Opini mahasiswa Universitas Nasional

Nama              : Lusi Permata Sari

NIM                 : 213516546555

Program Studi : Ilmu Komunikasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun