Mohon tunggu...
Lusi Nurhafiza
Lusi Nurhafiza Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa biasa

berani mencoba

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

KKN T Kolaboratif IPB - UNIDA - UMPO Menggagas Program Ketahanan Pangan Rumah Tangga Melalui Program Taman Tanam Sejahtera

24 Juli 2022   20:50 Diperbarui: 25 Juli 2022   07:40 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ponorogo - Mahasiswa KKN Tematik Kolaboratif antara IPB Univeristy, Universitas Darussalam Gontor, dan Universitas Muhammadiyah Ponorogo menggagas program Taman Tanam Sejahtera di Desa Bedoho, Kecamatan Sooko, Kabupaten Ponorogo. 

Program ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pangan rumah tangga secara berkelanjutan dan mempercantik halaman dengan memanfaatkan barang-barang bekas.   

Masyarakat Desa Bedoho sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani. Hal tersebut juga nampak dari lahan yang membentang luas sepanjang jalan. Selain budidaya di lahan, masayarakat juga melakukan budidaya di pekarangan rumahnya. Salah satu permasalahan yang ada di desa ini adalah kurangnya aktivitas daur ulang sampah.

Program Taman Tanam Sejahtera merupakan rangkaian kegiatan menanam bersama dengan memberikan fasilitas kepada masyarakat berupa bahan tanam. Salah satu kegiatan yang diberikan oleh mahasiswa KKN-T adalah pelatihan hidroponik sederhana dan budidaya pekarangan organik.

Pada Kamis siang (21/7/2022), kegiatan pelatihan hidroponik sederhana dan budidaya pekarangan organik dilakukan bersama ibu TP PKK Desa Bedoho di Balai Desa. Mahasiswa KKN-T mengenalkan penanaman hidroponik sederhana menggunakan metode wick system (sistem sumbu). 

Pelatihan hidroponik ini berfokus pada pemanfaatan barang bekas berupa botol yang dapat digunakan sebagai wadah tanam. Pemanfaatan botol bekas sebagai wadah hidroponik ini diharapkan dapat digunakan sebagai metode untuk mempercantik teras rumah warga. Sebelumnya, banyak botol yang hanya berakhir di tempat pembuangan. 

Dengan memanfaatkan botol bekas yang ada sebagai wadah tanam diharapkan dapat mengurangi sampah botol plastik dan meningkatkan aktivitas daur ulang sampah di Desa Bedoho serta meningkatkan ketahanan pangan rumah tangga. Media tanam yang digunakan antara lain rockwool, cocopeat, dan arang sekam.

Penjelasan Hidroponik Menggunakan Botol/dokpri
Penjelasan Hidroponik Menggunakan Botol/dokpri

Kemudian, pelatihan budidaya pekarangan organik berfokus pada pengenalan bahan tanam organik yang mempunyai fungsi tertentu pengganti bahan kimia. 

Pada tahap pengolahan tanah, mahasiswa KKN-T menjelaskan penggunaan asam humat. Asam humat sendiri merupakan ekstraksi humus yang memiliki peran untuk memperbaiki kondisi fisik, kima, dan biologi tanah. Pengaplikasian asam humat dapat mengurangi kemungkinan tanah kehilangan nutrisi dari pupuk organik dikarenakan penguapan ataupun pencucian.

Pada tahap penanaman, ibu PKK dikenalkan dengan agen hayati dalam proses penanaman. Salah satu agen hayati yang dikenalkan adalah Trichoderma, sp. Trichoderma merupakan jamur baik yang berperan sebagai agen hayati yang dapat membunuh patogen terutama jamur. Selain itu Trichoderma, sp juga dapat meningkatkan vigor tanaman dalam menghadapi serangan, sehingga tanaman tidak mudah terserang hama ataupun penyakit.

Mahasiswa KKN-T memberikan contoh 'pestisida alami' untuk pengendalian hama secara organik. Pada tahap ini, turut dijelaskan kepada ibu-ibu PKK bahwa kulit bawang sisa bahan masak di dapur dapat dimanfaatkan sebagai 'pestisida alami. Pestisida ini dibuat dari kulit bawang yang direndam di dalam botol air selama kurang lebih dua hari. 

Setelah direndam, air rendaman kemudian disaring dan dituang ke dalam wadah semprotan yang kemudian dapat digunakan untuk membasmi hama. Kegiatan budidaya organik diharapkan dapat membiasakan menanam secara organik dimulai dari pekarangan sendiri.

Ibu TP PKK Desa Bedoho tampak antusias sepanjang mendengarkan penjelasan mahasiswa.  Setelah kegiatan, ibu PKK diberikan paket tanam yang berisikan wadah tanam botol bekas yang sudah dilubangi untuk hidroponik, rockwool, cocopeat, arang sekam, kain flanel, polybag, berbagai macam benih semai, serta bibit tanam pakchoy. 

Ibu PKK juga dibagikan paket produk Trichoderma, sp agar bisa diaplikasikan langsung di rumah. Melalui pembagian paket ini bertujuan agar ibu PKK langsung menerapkan apa yang sudah disampaikan.

Tim KKN-T Kolaboratif

Desa Bedoho

IPB - UNIDA - UMPO

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun